Lelang 5 Surat Utang Negara, Pemerintah Kantongi Rp 15 Triliun

Reporter

Rabu, 23 Agustus 2017 09:08 WIB

Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana Rp 15 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN), kemarin. Keterangan dari situs Kementerian Keuangan menyebutkan perolehan dana tersebut memenuhi target indikatif yang sudah ditetapkan pada 16 Agustus lalu, yakni Rp 15-22,5 triliun.

“Lelang ini digelar untuk memenuhi pembiayaan yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan total penawaran mencapai Rp 46,3 triliun,” dikutip dari situs Kementerian Keuangan yang dilansir Koran Tempo edisi Rabu 23 Agustus 2017. Pemerintah melelang SUN seri SPN03171123, SPN12180511, FR059, FR074, dan FR075. Dua jenis SUN dengan seri SPN memiliki tingkat kupon diskonto, sedangkan tingkat kupon seri FR059 mencapai 7 persen. Adapun tingkat kupon SUN seri FR074 dan FR075 ditetapkan 7,5 persen.

Simak: Pemerintah Terbitkan Surat Utang Global dan Euro Bersamaan

Dalam lelang tersebut, seri SPN03171123 berhasil menyerap dana paling besar, yakni Rp 5 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,00600 persen. Penawaran untuk surat utang yang jatuh tempo pada 23 November 2017 ini mencapai Rp 5,97 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk mencapai 4,95 persen dan imbal hasil tertinggi 5,1 persen. Nilai nominal yang dimenangkan untuk seri SPN12180511 mencapai Rp 3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,65710 persen. Imbal hasil terendah 5,55 persen dan tertinggi 5,85 persen.

Untuk seri FR059, nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,85881 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp11,09 triliun dengan imbal hasil terendah 6,83 persen dan tertinggi 6,99 persen. Seri FR074, yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2032, meraup dana Rp 2,65 triliun dengan imbal hasil terendah 7,28 persen dan tertinggi 7,41 persen.

Terakhir, untuk seri FR075, nilai nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,36099 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2038 ini mencapai Rp 9,9 triliun. Imbal hasil terendahnya 7,34 persen dan tertinggi 7,65 persen.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin perolehan peringkat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat kelas dunia membuat Surat Utang Negara semakin laris. Kini, menurut dia, Fitch Ratings, S&P serta Moody’s telah memasukkan Indonesia ke kategori negara layak investasi dengan risiko kredit di kelas menengah bawah (lower medium grade). “Itu akan berdampak positif terhadap imbal hasil yang akan tercapai,” ujarnya, bulan lalu.

FERY F.

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

6 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

6 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

7 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

26 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

38 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

47 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

48 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

50 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

54 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya