Serapan APBD Rendah, Ini Alasan Kota Kediri

Reporter

Selasa, 22 Agustus 2017 21:30 WIB

Bangunan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri berdiri megah sebagai simbol kota,(9/4). TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri – Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu Hernaning Sulistyo memastikan penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD tahun ini tak lagi besar. Dia mengakui Kota Kediri masuk dalam salah satu daerah yang mendapat peringatan Presiden soal rendahnya serapan belanja APBD.

Budwi mengatakan penilaian yang dilakukan pemerintah pusat tentang rendahnya penyerapan anggaran daerah dilakukan pada triwulan pertama. Pada saat itu banyak program pemerintah yang belum berjalan dan baru dimulai pertengan tahun. “Jadi anggarannya terbaca masih tinggi”, kata Budwi Sunu kepada Tempo, Selasa 22 Agustus 2017.

Simak: Belanja Pegawai Tak Boleh Melebihi 50 Persen APBD


Dia mencontohkan, setiap tahun Pemerintah Kota Kediri menganggarkan pembangunan jembatan Brawijaya dengan nilai cukup besar. Tahun ini APBD Kota Kediri mengalokasikan Rp 22 miliar untuk penyelesaian jembatan yang sudah rampung 80 persen. Namun karena proses pembangunannya terkendala penyidikan polisi, anggaran tersebut tak pernah bisa dipakai.


Pos anggaran mega proyek inilah yang menurut Budwi menjadi salah satu faktor penambah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) di akhir tahun. Selain proyek Jembatan Brawijaya, terdapat pula pembiayaan pembangunan kampus Politeknik dan RSUD Gambiran II yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah.


Untuk jembatan Brawijaya, Budwi memastikan akan bisa terealisasi pada akhir tahun ini. Sehingga anggaran sebesar Rp 22 miliar yang tercantum dalam APBD 2017 bisa dikeluarkan. “Tahun ini jembatan sudah bisa dilewati, ornamennya menyusul tahun depan,” katanya.


Karena itu dia memastikan SILPA tahun 2017 mendatang tidak lagi membengkak seperti yang dikhawatirkan Presiden Joko Widodo. Demikian pula proses pengalihan status kampus Politeknik menjadi kampus negeri juga masih dalam proses penyelesaian tahun ini. Keberadaan kampus Politeknik ini akan melengkapi kampus Universitas Brawijaya Kediri yang menjadi cabang dari Universitas Brawijaya Malang.


Advertising
Advertising

Untuk diketahui besaran SILPA Kota Kediri pada tahun anggaran 2016 lalu mencapai Rp 230 miliar. Meski tergolong besar, namun jumlah tersebut masih lebih kecil dibanding tahun 2015 sebesar Rp 400 miliar. Tahun ini ditargetkan SILPA dari anggaran 2017 tak lebih dari Rp 100 miliar saja.


Rendahnya serapan APBD ini sempat membuat Presiden Joko Widodo geram. Presiden mengaku sudah menyiapkan sanksi bagi kepala daerah yang minim serapan belanja APBD-nya. Dalam pidato saat berkunjung di SMPN 7 Jember, 13 Agustus 2017 lalu, Presiden mengaku masih menjumpai dana di rekening Bank Pembangunan Daerah maupun bank lain yang menyimpan dana APBD sebesar Rp 220 triliun.

Hal ini salah satu satunya tampak di Kota Kediri dalam macetnya proyek pembangunan Jembatan Brawijaya yang banyak dibutuhkan masyarakat. Jembatan yang menghubungkan wilayah barat dan timur Kota Kediri di atas Sungai Brantas itu menjadi tulang punggung transportasi setiap hari. “Macetnya jembatan ini menjadi masalah besar bagi kami,” kata Kelik Ardiansyah, pegawai Kantor Imigrasi Kediri yang setiap hari berdesakan menyeberangi jembatan lama.


Rendahnya serapan APBD ini dikhawatirkan mengganggu sistem perekonomian di suatu daerah. Sebab anggaran tersebut sangat dibutuhkan masyarakat sebagai realisasi program pembangunan.


HARI TRI WASONO

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

7 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

23 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

53 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya