Cina Keluarkan Aturan Aneka Larangan Investasi di Luar Negeri  

Reporter

Selasa, 22 Agustus 2017 08:12 WIB

Presiden Cina, Xi Jinping memeriksa barisan saat menandai ulang tahun ke-20 serah terima kota Hong Kong dari pemerintah Inggris ke Cina, di Hong Kong, 30 Juni 2017. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina merilis aturan baru yang membatasi investasi di luar negeri, akhir pekan lalu. CNBC mengabarkan beleid ini melarang perusahaan atau investor individu dari Cina menanamkan modal di berbagai sektor, seperti industri strategis, properti, hingga bisnis hiburan di luar negeri.

Dalam dokumen yang dirilis Dewan Kenegaraan Cina, Jumat lalu, pemerintah Negeri Tirai Bambu melarang aneka jenis penanaman modal, baik berupa investasi langsung maupun akuisisi dan merger, di luar negeri. “Selain untuk sektor properti, larangan ini berlaku untuk investasi di bidang pertahanan, olahraga, film dan bioskop, sarana hiburan, serta bisnis judi dan seks,” seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Selasa, 22 Agustus 2017.

Simak: Cina Ingin Membangun Masyarakat Ekonomi Asia Timur

Pemerintah Cina membatasi investasi lantaran khawatir hal ini terus mengerek nilai utang swasta. Rupanya pengusaha Cina memakai duit utang untuk investasi di luar negeri, termasuk saat mengakuisisi perusahaan asing.

Seiring dengan aturan tersebut, pemerintah Cina menganjurkan para investor menanamkan modalnya pada proyek-proyek yang masuk ke program Belt and Road. Dalam program yang dibuat Presiden Xi Jinping ini, pemerintah Cina akan membelanjakan dana miliaran dolar untuk membangun infrastruktur di beberapa negara Asia dan sebagian kawasan Eropa Timur. Proyek yang masuk ke program Belt and Road antara lain pembangunan rel kereta api, jalan tol, pembangkit listrik, serta pelabuhan.

Dalam dokumen yang dilansir Dewan Kenegaraan Cina disebutkan banyak peluang besar dari investasi di luar negeri. Namun para pengusaha bakal menghadapi tantangan dan risiko besar. Dengan mengikuti aturan baru ini, pemerintah akan mengarahkan upaya penanaman modal ke arah yang lebih positif, rasional, dan efektif dari sisi risiko.

Aturan ini menjadi bagian dari strategi Xi Jinping untuk memperkuat perekonomian domestik, sekaligus menegaskan kembalinya kontrol ketat atas bisnis swasta. Padahal, beberapa tahun sebelumnya, pemerintah Cina memberi kelonggaran bagi pengusaha untuk menanamkan modal di luar negeri. Kini pemerintah khawatir lantaran dana yang dibelanjakan pihak swasta di luar negeri cukup besar. Investasinya pun cenderung sembrono lantaran menyasar sektor-sektor yang dianggap kurang produktif, seperti membeli klub sepak bola hingga resor mewah.

Riset dari Dealogic menyebutkan investasi perusahaan Cina secara global mencapai US$ 200 miliar sepanjang tahun lalu. Nilai belanja ini membuat pemerintah gerah lantaran sebagian besar dibiayai dari utang. Risiko yang dihadapi kian tinggi setelah nilai yuan merosot. Analis Credit Suisse, Vincent Chan, mengatakan aturan baru mengenai investasi ini menjadi evaluasi atas kebijakan yang telah diimplementasikan beberapa waktu lalu. “Sepertinya tidak akan menimbulkan kejutan besar bagi perekonomian Cina,” katanya.

Para pengusaha pun agaknya sudah menangkap kekhawatiran pemerintah sebelum aturan baru ini terbit. Menurut data dari Thomson Reuters, nilai merger dan akuisisi dari Cina hingga pertengahan bulan ini turun 42 persen. Data Dealogic pun menunjukkan adanya penurunan investasi hingga 40 persen atau menjadi US$ 74 miliar pada semester pertama tahun ini. Sebaliknya, penanaman modal dalam program Belt and Road sudah mencapai US$ 33 miliar atau melampaui target tahun lalu sebesar US$ 31 miliar.

FERY F.

Berita terkait

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

23 menit lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

44 menit lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

6 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya