Tren Menurun, Pelaku Pasar Saham Disarankan Mulai Atur Risiko

Reporter

Senin, 14 Agustus 2017 20:05 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas, Taye Shim, menilai pelaku pasar saham perlu menahan nafsunya untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia. "Kami percaya sekarang saatnya untuk mengatur risiko," ujar dia di kantornya, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2017.

Taye mengatakan pasar saham Indonesia mampu mempertahankan tren bullish sejak awal tahun ini. Para investor asing berbondong-bondong membeli saham hingga membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) mencetak rekor tertingginya.

Namun dia menyaksikan tren tersebut mulai berkurang. Pelaku pasar mulai menilik kembali pertumbuhan konsumsi yang melambat. Menurut dia, faktor utama pelemahan konsumsi merupakan inflasi.

Baca: Eks Bos BEI Mengenang Masa Kejayaan Bursa Saham

Inflasi Indonesia saat ini terhitung rendah. Sayangnya, inflasi rendah berdampak negatif bagi perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi karena tak ada lagi alasan bagi perusahaan untuk menaikkan harga.

Taye mengatakan kenaikan harga diperlukan untuk menutupi tren penurunan pendapatan dan margin. "Tekanan inflasi rendah nampaknya akan membuat investor khawatir terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan di sektor tersebut," ujarnya.

Simak: Bursa Saham Asia Diperkirakan Menguat, Ini Pendorongnya

Faktor lain yang membuat minat terhadap pasar saham Indonesia berkurang adalah kekhawatiran terhadap realisasi proyek infrastruktur yang gencar dibicarakan Presiden Joko Widodo. Taye mengatakan terdapat sejumlah kendala dari sisi keuangan pemerintah.

Salah satu contoh kasus yang dijabarkan Taye adalah waktu perputaran utang (account receivable days) pada Waskita Beton. Pada 2015, Waskita Beton hanya menunggu 71 hari. Namun pada 2016 waktunya melesat hingga 236 hari.

Taye mengatakan harga komoditas juga turut menjadi pertimbangan, terutama batu bara. Harga komoditas tersebut membaik dalam beberapa waktu terakhir. "Tapi saat ini masih terlalu berisiko," kata dia.

Menurut dia, harga batu bara dunia melonjak akibat banjir di Cina. Pemerintah Cina harus menggunakan stok batu baranya untuk memenuhi kebutuhan listrik saat banjir terjadi.


VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

22 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

28 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

59 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya