Menteri Agraria: Masyarakat Bisa Diajak Kemitraan Produksi Garam

Reporter

Senin, 14 Agustus 2017 19:39 WIB

Petani Garam di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandang Haur, Pantura, Jawa Barat, Senin (22/8). Harga garam dipasaran mengalami penurunan dari Rp 700 per kilogram menjadi Rp 500 per kilogram. Penurunan harga dikarenakan impor garam dari India dan Australia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengatakan masyarakat di Nusa Tenggara Timur bisa diajak bekerja sama dengan bentuk kemitraan dalam pengelolaan lahan pertanian garam. Ia melihat hal ini sudah dipraktekkan selama ini di sana.

"Kalau pemerintah mau bikin ladang garam atau siapapun mau bikin tambang garam dan bagus, masyarakat akan sukarela ikut bersama," kata Sofyan saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2017.

Baca: Garam Langka, Jokowi Panggil Menteri dan PT Garam

Sofyan menuturkan pola kerja sama seperti itu sudah bisa dilihat di Desa Bipolo, NTT. Di sana PT Garam memiliki lahan sebesar 400 ribu hektar, lalu masyarakat ikut serta dalam produksinya. "Hubungannya adalah plasma inti saja."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyatakan pemerintah akan melakukan ekstensifikasi lahan pertanian garam sebesar 5 ribu hektare di NTT, agar bisa menyuplai kebutuhan dalam negeri. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto mengatakan untuk itu dibutuhkan dana Rp 1,8 triliun.

Simak: Krisis Garam di Indonesia, Apa Sebabnya?

Diketahui ada ladang garam di NTT milik PT Garam bekerja sama dengan masyarakat sebesar 400 hektar. Lalu ada juga tanah terlantar sebesar 225 hektare yang sudah diberikan pemerintah ke PT Garam.

Kemudian ada juga tanah seluas 3.700 hektare berstatus HGU yang dimiliki oleh PT Panggung Guna Ganda Semesta. Pemerintah memberikan peringatan kepada PT Panggung agar hal ini bisa diselesaikan secara B to B dengan PT Garam dalam 90 hari.


Sedangkan plasma inti adalah perjanjian antara koperasi dan perusahaan inti, di mana koperasi sebagai wakil dari para petani. Kerja sama semacam ini yang bisa dikembangkan di NTT kelak. "Masyarakat yang tadinya punya tanah marginal akan ikut serta," ucap Sofyan.


Dengan demikian, kata Sofyan, ladang garam bisa terus berkembang dan produktivitas pun meningkat. Ia menyatakan tanpa harus membeli lahan masyarakat, pemerintah bisa mengajak masyarakat menjadi bagian dari kerja sama dengan PT Garam.


Selain di Teluk Kupang, daerah lain yang juga memiliki pola kerja sama seperti itu adalah di Nagekeo dengan lahan yang dimiliki PT Cheetham. Namun di sekitar Nagekeo ada juga tanah pemerintah yang akan dilakukan beauty contest bagi investor.


DIKO OKTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

31 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

45 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

53 hari lalu

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gandeng Satgas Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan untuk pastikan penegakan hukum pertanahan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

57 hari lalu

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

59 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.

Baca Selengkapnya