BPS: Impor Kapal Laut dan Bangunan Terapung Melonjak 126 Persen  

Reporter

Senin, 14 Agustus 2017 14:19 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Impor kapal laut dan bangunan terapung naik 126,26 persen selama semester pertama 2017 dan nilainya telah mencapai 81 persen dari realisasi impor sepanjang 2016, seperti dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan data BPS, nilai impor kapal laut dan bangunan terapung pada periode Januari-Juni 2017 mencapai US$ 807,3 juta. Adapun pada periode Januari-Juni 2016, nilai impor kapal dan bangunan terapung mencapai US$ 356,8 juta.

Secara bulanan, pada Juni 2017, nilai impor kapal laut dan bangunan terapung mengalami lonjakan dibandingkan dengan Mei 2017. Nilai impor kapal laut dan bangunan terapung naik 295,51 persen secara bulanan menjadi US$ 229 juta per Juni 2017.

Sementara itu, dalam tiga tahun terakhir tren impor kapal laut dan bangunan terapung cenderung melandai. Secara berturut-turut, nilai impor kapal laut dan bangunan terapung pada 2014, 2015, dan 2016 masing-masing sebesar US$ 1,21 miliar, US$ 1,10 miliar, dan US$ 990,2 juta.

Baca: Impor Sayuran Terus Meningkat hingga Rp 523 Miliar

Kenaikan nilai impor kapal laut pada tahun ini disebabkan oleh antara lain insentif pajak yang diberikan pemerintah sejak 2015. Insentif diberikan lewat Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2015 yang mengatur alat angkutan tertentu yang tidak dipungut pajak pertambahan nilai (PPN).

Dalam beleid itu disebutkan alat angkut yang tidak dikenakan PPN mencakup kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal penangkap ikan, kapal pandu, kapal tunda, kapal tongkang dan suku cadangnya, serta alat keselamatan pelayaran.

Sebelumnya, pada Senin, 17 Juli 2017, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyatakan impor kapal laut dan bangunan terapung mengalami peningkatan tertinggi.

“Kalau dilihat, impor nonmigas golongan barang HS dua digit yang mengalami peningkatan tertinggi adalah impor kapal laut dan bangunan terapung, lalu sayuran sebesar 44,14 persen month-to-month,” katanya.

BISNIS

Berita terkait

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

7 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

9 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

9 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

9 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

10 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

12 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

16 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya