Seorang model yang menggenakan kostum tersenyum saat berjalan pada acara Jember Fashion Carnival 2014 ke-13 di Jember (21/8). Tema Jember Fashion Carnival (JFC) 2014 yaitu 'Triangle, Dynamic in Harmony' dengan berbagai jenis kostum yang dipamerkan. Robertus Pudyanto/Getty Images
TEMPO.CO, Jember -Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Kementerian Pariwisata akan mendukung pelaksanaan Jember Fashion Carnaval(JFC) tahun 2018 dengan menggunakan dana APBN.
"Tahun ini kami sudah bantu, ke depan harus ada keseimbangan antara cultural value dan commercial value untuk menjaga kesinambungan kegiatan karnaval terus berjalan," katanya usai melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo di Bandara Notohadinegoro Jember, Jawa Timur, Minggu, 13 Agustus 2017.
Arief Yahya mengatakan, Presiden Jember Fastival Carnaval Dynand Fariz sudah mempresentasikan kegiatan Jember Fashion Carnaval kepada Kementerian Pariwisata. Namun berdasarkan hasil analisis bahwa nilai komersial dalam Jember Fashion Carnaval kurang digali, sehingga harus ada pendanaan yang salah satu sumbernya dari APBD.
"Dana APBN hanya boleh digunakan untuk tingkat nasional. Akhirnya kami nilai dan ditetapkan bahwa tahun depan Jember Fashion Carnaval bisa mendapatkan dana APBN, namun hal itu belum tentu bisa berkesinambungan," ucap Arief Yahya.
Arief Yahya, mengatakan Jember Fashion Carnaval sudah baik dalam sisi kebudayaan dan seninya. Namun belum optimal dalam sisi komersial, dan perlu dikelola kembali karena JFC seharusnya melibatkan pihak swasta dalam pendanaannya.
"Bapak Presiden menilai bahwa kegiatan Jember Fashion Carnaval sudah pada level nasional, bahkan level dunia, sehingga seharusnya karnaval busana itu digelar di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, sehingga hal itu kesempatan buat Dynand Fariz untuk mengembangkan Jember Fashion Carnaval menjadi cikal bakal karnaval di kota-kota lain," tutur Arief Yahya.