Nyonya Meneer Bangkrut, Pemerintah Tolak Intervensi

Reporter

Kamis, 10 Agustus 2017 07:00 WIB

Nyonya Meneer. (wikipedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengomentari keputusan Pengadilan Negeri Semarang untuk memailitkan perusahaan jamu PT Nyonya Meneer. Menurut Airlangga, persoalan pabrik jamu yang berdiri sejak 1919 itu adalah pada proses bisnis.


"Nyonya Meneer itu korporasi. Ada persoalan korporat artinya di proses bisnis," kata Airlangga di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Agustus 2017.


Selain itu, menurut Airlangga, pertumbuhan industri jamu saat ini masih mencapai 7 persen. Industri jamu terdiri dari banyak industri, bukan hanya satu industri. Karena itu, Airlangga meyakini, pailitnya Nyonya Meneer memang disebabkan oleh persoalan internal korporasi.

Baca: Nyonya Meneer Bangkrut Diduga Dipicu Masalah Warisan


Pada 3 Agustus lalu, Pengadilan Negeri Semarang memailitkan PT Nyonya Meneer dipailitkan akibat gagal membayar utang kepada kreditur. Pemohon menyatakan bahwa perusahaan jamu tersebut tidak memenuhi kewajiban untuk membayar utangnya sebesar Rp 7,04 miliar.


Menurut Airlangga, dengan dipailitkannya Nyonya Meneer melalui proses pengadilan, pemerintah tidak bisa mengintervensi proses yang tengah berlangsung tersebut. "Jadi, kalau ada yang memailitkan proses bisnisnya secara hukum, kan tentu ditangani juga secara hukum," ujarnya.

Simak: Nyonya Meneer Bangkrut, Ini Penyebabnya Selain Gagal Bayar Utang


Dalam keterangan persnya kemarin, Presiden Direktur PT Nyonya Meneer Charles Saerang akan mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Semarang yang menyatakan perusahaannya pailit. Charles pun berencana membawa masalah tersebut kepada DPR.


Charles berencana mengkritik Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Sebab, menurut Charles, pemutusan pailit di dalam UU tersebut terlalu mudah sehingga perlu direvisi oleh Dewan.


Dalam waktu dekat, kuasa hukum Charles juga akan ke Semarang untuk menghadiri undangan rapat dengan kreditur. Charles menuturkan bahwa selama ini dia berhubungan baik dengan penggugat, Hendrianto, yang merupakan pemasok bahan-bahan jamu Nyonya Meneer.


Hubungan bisnis, kata Charles, sudah terjalin hampir 70 tahun. Bahkan, Charles mengungkapkan, perusahaannya masih mengambil barang dari Hendrianto sebelum dinyatakan pailit. "Kalau ada utang, biasa lah, namanya juga perusahaan besar, pasti berutang," katanya.


ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

5 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

5 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

50 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

51 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

25 Februari 2024

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

1 Februari 2024

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

BI terus berinovasi agar pasarnya lebih berkembang.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya