Defisit Transaksi Berjalan Memicu Pelemahan Kurs Rupiah

Reporter

Rabu, 9 Agustus 2017 19:06 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, 9 Agustus 2017, bergerak melemah sebesar delapan poin menjadi Rp 13.321 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.313 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS menyusul perkiraan defisit transaksi berjalan pada triwulan kedua tahun ini akan melebar," kata Reza Priyambada, Analis Binaartha Sekuritas di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.

Reza mengemukakan bahwa Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan di triwulan II tahun 2017 akan lebih rendah dari dua persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Perkiraan itu meningkat jika dibandingkan realisasi triwulan I tahun 2017 yang sebesar satu persen dari PDB atau sebesar 2,4 miliar dolar AS.

"Kondisi itu meredam sentimen positif dari rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2017 yang naik," katanya.


Baca: Pasar Optimistis, Rupiah Hanya Melemah 1 Poin

Dalam survei konsumen, Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2017 yang naik 1,0 poin dari bulan sebelumnya, menjadi sebesar 123,4.

Di sisi lain, lanjut Reza, pelaku pasar juga bereaksi atas peningkatan tensi geopolitik di semenanjung Korea setelah dilakukannya uji coba peluncuran rudal. Amerika Serikat mengancam akan menyerang Korea Utara jika tidak menghentikan programnya.

"Kondisi itu pun juga turut meningkatkan permintaan terhadap mata uang 'safe heaven'," katanya.

Ia mengharapkan pemangkasan produksi minyak mentah dunia oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-OPEC dapat tercapai kesepakatan sehingga menjaga stabilitas harga.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu, 9 Agustus 2017, mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 13.324 dibandingkan hari Selasa, 8 Agustus 2017, yang berada pada posisi Rp 13.319 per dolar AS.


ANTARA

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

19 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya