Begini Cara Perusahaan Jamu Bertahan di Tengah Persaingan  

Reporter

Selasa, 8 Agustus 2017 11:58 WIB

Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Dwi Ranny Pertiwi mengatakan saat ini minat konsumen terhadap konsumsi jamu masih tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya industri farmasi yang turut memproduksi jamu.

“Kalau jamu itu, prospeknya selalu ada pasarnya. Kalau tidak ada, kenapa industri farmasi harus produksi jamu? Artinya, peminat jamu memang banyak dan akan selalu ada. Yang penting, walaupun kondisi perekonomian lesu, orang tetap harus sehat. Pilihannya untuk meminimalkan dia sakit. Artinya, dia harus menjaga kesehatannya. Salah satunya dengan meminum jamu,” kata Dwi saat dihubungi Tempo, Selasa, 8 Agustus 2017.

Baca: Nyonya Meneer Bangkrut, Begini Dampaknya terhadap Industri Jamu

Menurut Dwi, berbagai inovasi dilakukan pengusaha jamu untuk tetap mempertahankan produksinya hingga sekarang. Salah satunya beralih ke produksi modern. Tadinya, jamu diproduksi dalam bentuk serbuk. Seiring dengan berkembangnya teknologi, perusahaan jamu mengolah bahan yang ada dengan mengekstraknya, meski hal ini menambah biaya produksi mereka.

“Sekarang semuanya harus ekstrak, dan untuk proses ekstrak itu kan lumayan cost-nya bertambah ya. Karena dari yang tadinya bahan baku 10 kilogram, kalau untuk serbuk, katakanlah menjadi 5 kilogram. Kalau ekstrak kan jadi cuma 1 kilogram. Tapi ya itu berjalan, menjadi cara untuk memudahkan konsumennya,” tutur Dwi.

Simak: Kemenperin: Industri Jamu Nasional 2017 Tumbuh 10 Persen

Selain itu, kini pemasaran jamu mulai merambah bisnis online. Menurut Dwi, saat ini konsumen, baik peminum ataupun penjual jamu, di pelosok daerah mulai berlatih menggunakan perangkat seluler canggih untuk proses order. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan jamu di sana yang akan mendaftarkan produk barunya, yang harus didaftarkan secara online. “Makanya anaknya-lah yang bantu. Sekarang aja untuk produk baru harus didaftarkan secara online. Harus dipaksa bisa,” ucap Dwi.

Menurut Dwi, bisnis pemasaran jamu secara online dapat menjadi peluang untuk dikembangkan di masa depan, mengingat perkembangannya yang cukup bagus. Meski demikian, penjualannya masih kalah bila dibandingkan dengan yang konvensional. Selain itu, pemasaran melalui online cukup memudahkan konsumen penjual jamu di perdesaan, karena sebelumnya mereka harus pergi kota untuk membeli produk jamu secara grosir.

“Jadi saya pantau beberapa toko, apotek, dan di pelosok, mereka bisa beli online. Dari mana saja, e-commerce, atau distributor yang menjual secara online. Tapi, untuk saat ini, tetap masih banyak yang menjual secara konvensional, ya,” katanya.

DESTRIANITA

Berita terkait

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

11 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

11 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

25 Februari 2024

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia

Baca Selengkapnya

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

1 Februari 2024

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

BI terus berinovasi agar pasarnya lebih berkembang.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Pasar Jamu Nguter Sukoharjo, Ganjar Janji Perluas Pasar Ekspor Produk Herbal RI

26 Desember 2023

Kunjungi Pasar Jamu Nguter Sukoharjo, Ganjar Janji Perluas Pasar Ekspor Produk Herbal RI

Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo menjanjikan perluasan pangsa pasar ekspor bagi para UMKM atau produsen produk herbal Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Pedagang Jamu, Ganjar Janji Dorong Indonesia Jadi Pusat Herbal Dunia

26 Desember 2023

Temui Pedagang Jamu, Ganjar Janji Dorong Indonesia Jadi Pusat Herbal Dunia

Ganjar Pranowo berjanji akan memaksimalkan bantuan pemerintah dengan memberikan fasilitas pendirian koperasi jamu untuk menaungi dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya

Selain Jamu, Ini 12 Produk Budaya Indonesia yang Ditetapkan UNESCO jadi Warisan Budaya Dunia

12 Desember 2023

Selain Jamu, Ini 12 Produk Budaya Indonesia yang Ditetapkan UNESCO jadi Warisan Budaya Dunia

Jamu baru saja dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Apa saja yang termasuk kategori itu dari Indonesia?

Baca Selengkapnya

Selain Jamu, Ini 3 Minuman yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO

11 Desember 2023

Selain Jamu, Ini 3 Minuman yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO

Jamu baru saja ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Ternyata ada minuman lain dari seluruh dunia yang dinobatkan juga.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Budaya Dunia, Ini 5 Jamu Kesehatan yang Wajib Dicoba

10 Desember 2023

Jadi Warisan Budaya Dunia, Ini 5 Jamu Kesehatan yang Wajib Dicoba

Jamu menjadi produk budaya ke-13 milik Indonesia yang ditetapkan jadi warisan budaya takbenda oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, Ini Sejarah Perkembangan Jamu di Indonesia

10 Desember 2023

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, Ini Sejarah Perkembangan Jamu di Indonesia

Jamu menambah daftar khazanah budaya Indonesia yang ditetapkan jadi warisan budaya takbenda oleh UNESCO

Baca Selengkapnya