Temui Pencuri Ikan, Menteri Susi : Jangan Lagi ke Indonesia

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 19:30 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, Batam, 7 Agustus 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Natuna - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Menteri Susi meninjau rumah penampungan tahanan atau detention center di sela-sela kunjungan kerjanya ke Natuna, Batam, Senin, 7 Agustus 2017. Di rumah itu, ada 63 anak buah kapal (ABK) asal Vietnam yang ditangkap di Natuna.

Susi yang mengenakan busana berwarna merah muda dengan kerah lebar itu meninjau rumah penampungan sekitar pukul 15.00. Wanita berusia 52 tahun itu tidak lagi mengenakan sepatu berhak tinggi miliknya. Ia memilih memakai sandal jepit Swallow berwarna merah.

Simak : TNI Tangkap Dua Kapal Asing yang Kabur dari Malaysia

Di rumah penampungan itu, Susi juga bertemu dengan para ABK yang ada di sana. Dia mengobrol dengan para ABK sembari dibantu penerjemahannya oleh ABK asal Vietnam yang mengerti Bahasa Indonesia. "Saya sebenarnya tidak suka tahan orang," kata Susi kepada para ABK itu.

Susi berjanji memulangkan para ABK tersebut. "Nggak boleh kabur. Kalau kabur ditembak. Kalau baik-baik akan dipulangkan. Kalian juga jangan kembali lagi ke Indonesia. Di Vietnam saja," ujar wanita yang tegas memerangi pencurian ikan (illegal fishing) tersebut.

Sebelumnya, Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Wilayah Batam, Slamet, mengatakan terdapat 29 kapal asing yang saat ini berada di Natuna. Dari jumlah itu, menurut Slamet, enam kapal ditangkap pada 2016 dan 23 kapal ditangkap tahun ini.

Menurut Slamet, kapal asing terbesar yang ditangkap oleh KKP berukuran 230 gross tonnage (GT). "Model kapalnya Thailand tapi benderanya Vietnam," kata Slamet. Adapun jumlah anak buah kapal (ABK) kapal-kapal asing itu yang masih berada di Natuna sebanyak 63 orang.

Saat ini, menurut Slamet, modus dari kapal-kapal asing itu adalah menggunakan bendera yang tidak sesuai dengan asal mereka. "Kapalnya kapal Vietnam, benderanya Malaysia. Kapalnya kapal Thailand, benderanya Vietnam dan ABK-nya semua orang Vietnam," ujarnya.

Slamet mengatakan, ke-29 kapal asing yang berada di pelabuhan PSDKP Natuna tersebut masih dalam proses penyidikan dan persidangan. "Kalau sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap), kami tunggu instruksi dari pimpinan (untuk ditenggelamkan)," tutur Slamet memperjelas pernyataan Menteri Susi.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

3 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

14 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

44 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya