Alasan Menteri Bambang Minta BPS Catat Pertumbuhan Bisnis Online

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 5 Agustus 2017 01:46 WIB

Bambang Sumantri Brojonegoro. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan urgensi pencatatan statistik pertumbuhan serta pengembangan transaksi dan konsumsi bisnis online atau e-commerce serta meminta Badan Pusat Statistik (BPS) bergerak.

"Mungkin kita akan minta ke BPS memperbaiki mekanisme pengumpulan data dengan menangkap transaksi online dalam Produk Domestik Bruto (PDB) maupun konsumsi," ujar dia, di kantornya, Jumat, 4 Agustus 2017.

Baca : Bisnis E-Commerce Makin Mudah, Ini Respons Penyedia Dana

Menurut Bambang, kegiatan bisnis e-commerce seharusnya tidak dibiarkan berkepanjangan sebagai sektor informal. "Di sektor ini harus ada penegasan mengenai posisi online, bagaimana kegiatan online masuk dalam sektor formal."

Bambang mengatakan secara umum dia mendukung perkembangan pesat bisnis dan perdagangan online. Namun yang terpenting salah satunya adalah pencatatan statistik yang bisa diandalkan.

"Saya sangat senang kalau pengusaha muda Indonesia dengan start up berhasil, yang penting juga sesuai prinsip keseimbangan dalam persaingan, dan perlu juga kewajiban membayar pajak," ucapnya.

Pada awalnya, kata Bambang yang dibutuhkan adalah menyamakan level of playing field dan berfokus pada pendataan. "Saya melihat itu yang sangat penting bukan bagaimana cara kita menertibkan onlinie dan memajaki," katanya.


Bambang berharap BPS dapat mulai merealisasikan pendataan untuk e-commerce. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah melalui eksplorasi perusahaan ekspedisi yang erat kaitannya dengan bisnis online. "Kan mereka menggunakan perusahaan ekspedisi, peningkatan seperti apa, itu bisa menjadi gambaran tingginya transaksi online."

Menurut dia, kalau pun saat ini terekam masih sangat terbatas, yaitu berdasarkan statistik perdagangan ritel dan penjualan grosir. "Bisnis online ini jangan-jangan lebih besar dari yang diperkirakan. Instagram misalnya sekarang bisa digunakan untuk penjualan juga," ujarnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

11 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya