Produksi Petani Anjlok hingga 70 Persen, Harga Garam Melambung

Reporter

Jumat, 4 Agustus 2017 11:14 WIB

Petugas memeriksa garam milik PT Garam (persero) yang disegel di dalam gudang oleh Tim Satgas Pangan Mabes Polri di Gresik, Jawa Timur, 7 JUi 2017. Tim Satgas Pangan Mabes Polri menyegel gudang milik PT Garam (persero) dengan barang bukti 75 ribu ton garam. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Semarang - Tingginya harga garam yang terjadi saat ini diakui akibat produksi di tingkat petani garam anjlok. Petani garam Jepara mengakui penurunan produksi mencapai 70 persen dari produksi biasanya. “Biasanya per hari mampu memproduksi 1 ton, sekarang hanya mampu memproduksi dua kwintal,” kata Laviq, Ketua ketua usaha bersama petani garam Kabupaten Jepara , Jumat 4 Agustus 2017.

Simak: Impor Garam Industri Tidak Lagi Butuh Rekomendasi KKP

Laviq menyebutkan, musim kemarau basah menjadi penyebab utama anjloknya produkstivitas proses pengkristalan air laut. Menurut dia, kemarau basah degan anomali cuaca yang masih didominasi turun hujan sering meggagalkan proses pengkristalan air laut menjadi garam. “Para petani harus mengulang lahan garapan karena hujan,” Lavig menuturkan.


Kondisi ini diakui menimbulkan gejolak harga di pasaran karena perbandingan produksi garam yang rendah ditambah persediaan sedikit. Upaya mempertahankan produksi garam itu sebagai usaha maksimal setelah petani garam di daerahnya mendapatkan bantuan tehknologi geomembran menggunakan isolator dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menurut dia, jika tak ada teknologi itu dipastikan musim kemarau basah ini tak mampu memproduksi garam. Meski begitu Laviq berharap pemerintah tak mendatangkan garam impor terlalu banyak karena saat ini sudah mulai memasuki musim panas yang dipastikan akan menaikan produksi.

Harapan itu ia sampaikan karena hadirnya garam impor asal Australi yang ada saat ini telah menurunkan harga jual garam petani dari Rp 300 ribu per tombong ukuran 80 kilogram menjadi Rp 250 ribu hingga Rp 280 ribu.

“Padahal dalam waktu dekat ini produksi kami mulai membaik, kalau impor nanti harga jatuh lagi,” katanya.

Anggota komisi perekonomian, pertanian dan kelautan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Riyono menyatakan impor garam yang ada saat ini justru berdampak pada psikologi harga yang dimainkan para distributor. “Pasti distributor menekan bilang sudah ada garam impor datang,” kata Riyono.

Padahal upaya pemerintah menghadirkan garam saat ini hanya menstabilkan kebutuhan. “Sebenarnya garam petani masih dibutuhkan, ini riil kebutuhan lapangan masih kurang,” kata Riyono.

Ia menyebutkan saat ini kebutuhan garam nasional mencapai 4 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri hanya 143 ribu ton. “Artinya dengan hadirnya impor garam pertama sebanyak 75 ribu ton ini masih kurang,” katanya. Kecukupan pasokan diharapkan membuat harga garam menjadi terkendali.

EDI FAISOL

Berita terkait

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

39 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

53 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

1 Maret 2024

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

11 Januari 2024

Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)

Baca Selengkapnya