BI: Ekonomi Indonesia Butuh Banyak Pendanaan dari Luar Negeri

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 20:04 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan 30 penghargaan bagi para pelaku ekonomi berprestasi di Hotel Bidakara, Jakarta, 18 Juli 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan ekonomi Indonesia masih membutuhkan banyak pendanaan dari luar negeri. Sektor keuangan dalam negeri dinilai masih terlalu kecil untuk mencukupi kebutuhan negara.


Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan ketersediaan dana di perbankan nasional hanya 35 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Dana itu tidak akan sanggup untuk membiayai negara," kata dia dalam acara seminar di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017. Selain itu, kontribusi perbankan dan non bank secara total masih belum setara PDB.

Simak: BI Buka Kantor di Tarakan, Agus: Jaga Kedaulatan Ekonomi

Mirza mengatakan dana asing yang masuk akan bergantung kepada kondisi ekonomi Indonesia. Jika kondisinya dinilai sehat, para investor akan menanamkan modalnya. Salah satu indikatornya adalah defisit ekspor dan impor barang dan jasa.

Menurut Mirza, besaran defisit yang tidak lebih dari 3 persen dinilai sehat. "Benchmark itu di buku teori tidak ada. Tapi itulah yang dipakai negara investor internasional untuk melihat perekonomian negara berkembang," ujarnya.

Untuk negara maju, aturan tersebut tidak berlaku. Mirza mencontohkan Amerika yang tetap kedatangan investor meski defisitnya di atas 3 persen PDB.

Mirza mengatakan ekonomi Indonesia seperti defisit ekspor dan impor barang dan jasa Indonesia saat ini masih perlu dijaga agar berada di level yang sehat atau tidak terlalu besar. "Inginnya sih tidak defisit," kata dia. Dia mengatakan ekspor dan impor Indonesia sempat melaju positif saat periode commodity boom. "Setelah pasar komiditas jatuh, ekspor dan impor mengalami defisit," kata dia.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

16 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya