Pemerintah Akan Cabut Blokir Telegram, Ini Waktunya  

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 20:00 WIB

Menkominfo Rudiantara (kiri) berjabat tangan dengan CEO Telegram Pavel Durov (kanan) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Pertemuan tersebut guna membahas Standard Operating Procedure (SOP) yang harus diikuti Telegram agar dapat beraktivitas kembali di Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika menunggu komitmen Chief Executive Officer Telegram Pavel Durov. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, bila komitmen tersebut dijalankan, pemerintah akan mencabut blokir terhadap Telegram. "Kalau sudah selesai, ya, dibuka," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.

Simak: Blokir Telegram Dicabut Kominfo Pekan Ini, Asal...

Salah satu yang akan dilakukan Telegram usai bertemu dengan Rudiantara ialah membuat sistem sensor internal (self censoring). Dengan adanya sensor, diharapkan materi-materi yang mengandung terorisme bisa diblok. "Kalau masih ada yang lolos dan pasti ada yang lolos itu bagaimana mekanisme yang ditangani," ucapnya.

Dua hari lalu, Durov menemui Rudiantara. Dalam pertemuan itu, Telegram akan membuat channel khusus untuk langsung berkomunikasi dengan pemerintah. Durov juga bakal menyediakan moderator yang bisa berbahasa Indonesia.

Rudiantara secara khusus mengapresiasi kedatangan Durov ke Indonesia. Ia mengatakan pemerintah tengah mendorong tingkat layanan kepada perusahaan-perusahaan aplikasi dunia. Menurut dia, pemerintah punya kepentingan untuk menangkis konten-konten negatif, seperti terorisme dan pornografi.

"Ini bukan hanya Telegram. Saya ketemu Facebook kemarin, dan besok mau ketemu Google. Semua mau diundang," tuturnya.

Simak: Pavel Durov, Sosok Unik dan Kontroversial Pencipta Telegram

Di sisi lain, Rudiantara menilai, sebagai seorang pengusaha yang menjalankan bisnis di Indonesia, tentu perusahaan-perusahaan tersebut mengharapkan adanya stabilitas di semua aspek, terutama keamanan. "Kalau mereka tidak concern soal itu, mereka bukan mau bisnis. Ya, begitu saja," katanya.

Kementerian tidak memberikan tenggat kepada Telegram untuk meningkatkan layanannya di Indonesia. Rudiantara mengatakan hal itu tergantung Telegram. "Semakin cepat, semakin bagus. Ini kan untuk kepentingan Pavel," ujarnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

32 hari lalu

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

34 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

42 hari lalu

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.

Baca Selengkapnya

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

42 hari lalu

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

42 hari lalu

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

24 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

24 Februari 2024

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

"Pak Kapolres Berto terima adalah adanya video porno atau konten pornografi yang diduga di dalamnya anak anak Indonesia sebagai pemeran."

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

6 Februari 2024

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

Militer Israel mengakui mengoperasikan grup Telegram yang merayakan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

17 Januari 2024

Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

Pengguna aplikasi Telegram mungkin pernah tiba-tiba ditambahkan ke sebuah grup acak yang tidak diinginkan. Begini cara mencegahnya

Baca Selengkapnya

Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

4 Januari 2024

Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

Hutang Google, Meta, dan Tiktok dihapus dari database Rusia.

Baca Selengkapnya