Sebuah gubuk berada di tengah area hutan yang telah ditebang dan dibakar untuk kebun kelapa sawit di Provinsi Riau, 21 Februari 2017. Mayoritas akibat pembalakan liar dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan yang sering dibarengi dengan pembakaran lahan. ANTARA/FB Anggoro
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memimpin misi dagang ke Rusia pada 3-5 Agustus 2017. Dalam lawatannya itu, Enggar akan melakukan diplomasi minyak kelapa sawit berkelanjutan dengan Rusia.
Upaya itu dilakukan dalam rangka meningkatkan ekspor kelapa sawit berkelanjutan. “Strategi pertumbuhan Indonesia selalu memperhitungkan komitmen pemerintah Indonesia terhadap lingkungan. Indonesia jelas mendukung ekspor kelapa sawit berkelanjutan,” ujar Enggar dalam keterangan tertulis Kementerian Perdagangan, Kamis, 3 Agustus 2017.
Menurut Enggar, persepsi yang lebih positif terhadap kelapa sawit dari Indonesia perlu ditingkatkan. Persepsi itu penting agar importir Rusia dapat memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai perkembangan industri sawit Indonesia dan potensi kerja sama dengan industri mereka.
Selain memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi dengan Rusia, misi dagang tersebut juga mencakup pelaksanaan forum bisnis kelapa sawit, forum bisnis Indonesia-Rusia, one-on-one business matching, serta kunjungan para delegasi ke Paviliun Indonesia di Food City.
Pada 3-5 Agustus 2017, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memimpin misi dagang ke Rusia. Dalam lawatannya tersebut, Enggar akan menindaklanjuti rencana imbal dagang dengan perusahaan Rusia, Rostec, yang ingin melakukan barter pesawat Sukhoi SU-35 dengan karet Indonesia.
Menteri Enggar pun ingin mempercepat terbentuknya Indonesia-Russia Preferential Trade Agreement (PTA) dan Indonesia-Eurasia Free Trade Agreement (FTA). Hal itu dimaksudkan untuk mendorong perdagangan yang seimbang antara Indonesia dengan Rusia dan negara-negara di kawasan Eurasia.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
10 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.