TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tak ada yang perlu dikhawatirkan ihwal keuangan negara. Total utang negara Rp 3.667 triliun, dan defisit APBN Perubahan 2017 senilai Rp 397,2 triliun sebesar 2,93 persen dari produk domestik bruto (PDB) dinilai masih aman dan terkendali. “Orang pasti lihat nominalnya saja,” kata Sri Mulyani di kantor Tempo, Selasa, 1 Agustus 2017.
Pemerintah optimistis outlook defisit anggaran sampai akhir tahun berada pada kisaran 2,67 persen. Menurut Sri Mulyani, hal itu didasari realisasi belanja negara dalam beberapa tahun terakhir, khususnya belanja kementerian/lembaga serta transfer dana ke daerah dengan tingkat penyerapan berkisar 95-97 persen dari pagu. “Dengan demikian, kami akan membukukan defisit yang lebih kecil dan, karena itu, tambahan utang akan bisa ditekan.”
Menurut Sri Mulyani, upaya menekan defisit ke angka 2,67 persen bisa dilakukan melalui efisiensi anggaran. “Efisiensi dari lelang proyek dan pengurangan perjalanan dinas.”
Simak pula: Pemerintah Targetkan Defisit APBN-P 2017 Sebesar 2,67 Persen
Adapun untuk utang, menurut Sri Mulyani, nilai Rp 3.667 triliun saat ini tak bisa dibandingkan dengan nilai utang pada tahun sebelumnya. “Apalagi membandingkan dengan pada saat saya menjadi Menteri Keuangan pada 2010,” ujarnya.
Saat itu anggaran belanja sekitar Rp 900 triliun. “Saat ini PDB sudah mencapai Rp 14 ribu triliun dan belanja negara sudah Rp 2.000 triliun,” kata Sri Mulyani Indrawati.
Sri Mulyani menambahkan, batas defisit 3 persen dan utang 30 persen merupakan rumusan populer di dunia. Uni Eropa bahkan mewajibkan calon anggotanya mengelola keuangan negara dengan prudent. “Kalau ada yang goreng-goreng soal utang, mungkin karena enggak suka sama saya.”
ANDI IBNU
Berita terkait
Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN
19 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit
1 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat
1 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?
1 hari lalu
Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.
Baca SelengkapnyaSektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali
2 hari lalu
Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
3 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi
3 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.
Baca SelengkapnyaDisebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?
4 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor
4 hari lalu
Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.
Baca SelengkapnyaRespons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor
5 hari lalu
Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?
Baca Selengkapnya