Sri Mulyani Beberkan Alasan RI Jadi Target Sindikat Narkoba  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 17:11 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 11 Juli 2017. Rapat tersebut membahas perubahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi keberhasilan Direktorat Jenderal Bea-Cukai (DJBC) dan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI menggagalkan penyelundupan narkotika jenis ekstasi dari Belanda sebanyak 1,2 juta butir.

Dia menyampaikan rasa terima kasih itu kepada DJBC, Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) atas penindakan narkoba yang cukup baik tersebut. "Yaitu dengan memberikan input informasi mengenai jaringan narkoba ini sehingga tim bea cukai bisa menangkap para pelaku," ujarnya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2017.

Sri Mulyani mengatakan kerja sama DJBC, Polri, dan BNN terbukti mampu membuahkan hasil penangkapan sindikat narkoba beberapa waktu terakhir. "Dari 1,2 juta ekstasi memiliki nilai Rp 600 miliar, ada 2,5 juta manusia terselamatkan," katanya. Dia pun gembira kerja sama tersebut berhasil menggagalkan jaringan internasional masuk ke Indonesia.

Baca: Sri Mulyani Lantik Dua Staf Ahli Menteri Keuangan

Menurut Sri Mulyani, Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu di atas 5 persen hingga pertumbuhan jumlah penduduk terbesar di dunia, menjadi sasaran empuk sindikat narkoba. "Target ini merupakan pasar menggiurkan, sehingga perlu suatu keharusan menjaga Indonesia," ucapnya.

Sri Mulyani menjelaskan, pihak Polri sebelumnya menginformasikan kepada DJBC bahwa akan ada pemasukan narkotika melalui jalur tikus di perairan pantai utara di daerah Tangerang, Banten. Berdasarkan informasi itu, maka dibentuk tim gabungan untuk melakukan pengawasan bersama di daerah tersebut.

Penggerebekan pun dilakukan pada Jumat, 21 Juli 2017, yang kemudian ditangkap seorang tersangka berinisial LKT dan dua kotak besar berisi 1,2 juta butir narkotika jenis ekstasi yang dikemas dalam 120 bungkus. Berdasarkan keterangan tersangka, narkotika itu merupakan milik jaringan internasional dari Belanda yang dikendalikan oleh narapidana berinisial A di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan.

Barang bukti yang berhasil disita, di antaranya adalah 1,2 juta butir ekstasi, sabu seberat 2 kilogram, sebuah minibus, serta alat komunikasi. "Kami akan terus bersinergi mengawasi dan menindak penyelundupan narkotika ke seluruh wilayah Indonesia."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

35 menit lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

10 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

14 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya