Sri Mulyani Lantik Dua Staf Ahli Menteri Keuangan  

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 13:20 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki (kiri) menyimak arahan Presiden Joko Widodo saat Sidang Kabinet Paripurna tentang RAPBN 2018 di Istana Negara, Jakarta, 24 Juli 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik dua pejabat eselon I baru. Keduanya akan bertugas sebagai staf ahli menteri.

Pejabat tersebut adalah Luky Alfirman. Dia ditugaskan sebagai Staf Ahli Bidang Kebijakan Penerimaan Negara. Sebelumnya, Luky bekerja sebagai Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan.

Pejabat lain adalah Arif Baharudin, yang ditunjuk sebagai Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Bidang Keuangan dan Pasar Modal. Dia sebelumnya menjabat Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal.

Sri Mulyani mengatakan kedua jabatan tersebut merupakan posisi strategis. "Dua bidang ini sangat penting karena banyak menjadi sorotan," katanya saat pelantikan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 28 Juli 2017.

Simak: Sri Mulyani Masuk Daftar Wanita Berpengaruh di Dunia Lagi

Menurut Sri Mulyani, bidang penerimaan banyak disorot karena berkaitan dengan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah sebagai regulator harus mampu memikirkan rancangan kebijakan penerimaan ke depan.

Dia mengatakan penerimaan di satu sisi harus mampu menjadi sumber daya bagi negara untuk menjalankan fungsinya, terutama untuk alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Di sisi lain, harus bereaksi terhadap dinamika perekonomian yang terjadi setiap hari.

Sementara bidang keuangan penting diperhatikan karena berperan sebagai tulang punggung perekonomian. "Pendalaman sektor keuangan kita jauh tertinggal," ujarnya. Dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih tertinggal dari sisi rasio pendapatan domestik bruto (PDB) dengan lending dan kapitalisasi.

Sri Mulyani mengatakan masa sekarang merupakan masa menantang. "Ini masa di mana Kementerian Keuangan sebagai pembuat kebijakan dan pengelola keuangan negara akan terus mendapat tantangan yang perlu diimbangi dari sisi otak dan otot," katanya.

Dia berharap kedua pejabat baru ini tidak hanya menunggu instruksi menteri, tapi juga berkreasi dan memiliki inisiatif. "Kalau nunggu penugasan dari menteri terus, tidak mungkin, karena menterinya bekerja 24 jam untuk isu yang terus-menerus masuk," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan seluruh jajaran Kementerian Keuangan perlu terus membuat lembaga tersebut menjadi organisasi yang dinamis. Kementerian Keuangan harus penuh dengan konten pengetahuan dan pengalaman yang bisa dibagikan, tak hanya untuk seluruh jajaran internal, tapi juga masyarakat.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

10 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya