Negosiasi Buntu, Freeport Tetap Buka Pilihan Arbitrase  

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 08:15 WIB

Di area seluas 42 kilometer persegi di punggung Pegunungan Jayawijaya, Freeport Indonesia mengoperasikan tambang terbuka Ertsberg dan Grasberg serta sejumlah tambang bawah tanah yang terhubung dengan terowongan sepanjang 450 kilometersetara dengan jarak Jakarta-Solo.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Freeport McMoran Richard Adkerson optimistis negosiasi dengan pemerintah tentang kelanjutan operasi perusahaan bisa mencapai titik temu. Namun, jika negosiasi buntu, perusahaan menyatakan bakal menempuh jalur arbitrase.

"Apabila diskusi kami bersama pemerintah gagal, kami akan melanjutkannya melalui arbitrase. Kami dan pemerintah sebenarnya tidak menginginkan itu. Makanya harus ada solusi bersama," ujar Adkerson dalam paparan publik Freeport, dikutip dari situs resminya, seperti dikutip Koran Tempo edisi Jumat, 28 Juli 2017.

Simak: Perundingan Freeport Pemerintah Ditargetkan Rampung Oktober 2017

Richard mengatakan perusahaan bakal menanamkan modal untuk penambangan Grasberg di Papua tahun ini sebesar US$ 700 juta. Tahun depan, investasi yang digelontorkan bakal bertambah sebesar US$ 750 juta. Apabila perundingan gagal, belanja modal sejumlah itu akan batal.

Menurut dia, gugatan arbitrase adalah hak anak usahanya dan pemerintah sebagai pihak yang terikat dalam kontrak karya. Freeport, kata Richard, telah melakukan banyak hal untuk menyiapkan penambangan bawah tanah di Papua selepas kontrak karya berakhir pada 2021.

Richard mengatakan, dalam gugatan arbitrase, pihaknya bakal menagih kompensasi yang sangat besar kepada pemerintah. Perusahaan juga bisa langsung mendaftarkan gugatan karena masa rekonsiliasi selama 120 hari sudah lewat. "Tapi prioritas kami adalah mencari solusi yang menguntungkan kedua pihak," ujarnya.

Baca: Freeport Tak Otomatis Diperpanjang Kontraknya Pasca 2021

Awal tahun lalu, perusahaan mengancam akan menggugat pemerintah di arbitrase internasional karena larangan ekspor konsentrat tembaga. Kebijakan itu membuat produksi Freeport turun menjadi 40 persen dari kapasitas normal. Pemerintah kemudian melunak dengan mengizinkan perusahaan kembali menjual tembaga olahan ke luar negeri. Kedua pihak juga menyepakati masa transisi sejak April lalu untuk merundingkan empat hal: kelanjutan operasi, kewajiban membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian, kewajiban melepas saham, serta stabilitas investasi jangka panjang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sekaligus Ketua Tim Perundingan, Mochamad Teguh Pamuji, melaporkan, perundingan mulai menemui kata sepakat. Dia optimistis negosiasi bisa rampung lebih cepat dari target, yaitu Oktober mendatang.

Teguh juga mengklaim perpanjangan operasi bisa diberikan selama Freeport menyepakati tiga syarat lain. Perusahaan turut bersedia membangun smelter hingga maksimal tahun 2022. Jika hingga Oktober tidak ada kelanjutan pembangunan, rekomendasi ekspor bakal dicabut.

Baca: Freeport Jajaki Kesepakatan Pertambangan Baru dengan RI

Mengenai pelepasan sebagian kepemilikan, nantinya bakal ditempuh melalui penambahan saham baru. "Itu baru wacana yang disampaikan," tutur Teguh dalam paparan kemajuan perundingan, Rabu lalu.

Freeport menyarankan sekitar 10 persen saham dilepas ke bursa saham lokal. Namun Richard tidak menjelaskan apakah perusahaannya menerima kewajiban pelepasan saham versi pemerintah sebesar 51 persen. Sampai saat ini, Freeport mengklaim hanya wajib divestasi sebesar 30 persen.

Richard mengemukakan persoalan divestasi bakal menjadi tahap akhir dari perundingan. Dia menginginkan pemerintah terlebih dulu merestui perpanjangan kontrak Freeport hingga 2041. "Itu tujuan yang kami perjuangkan, sesuai dengan ketentuan dalam kontrak," katanya.

DIKO OKTARA | ROBBY IRFANY

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

10 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Rencana Pemerintah Tambah Saham di Freeport Segera Rampung

21 Juni 2023

Jokowi Bilang Rencana Pemerintah Tambah Saham di Freeport Segera Rampung

Jokowi mengklaim proses divestasi atau pengurangan modal PT Freeport Indonesia dari asing terus berjalan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Banjir dan Longsor di Kawasan Tambang Freeport

13 Februari 2023

Fakta-fakta Banjir dan Longsor di Kawasan Tambang Freeport

Banjir dan longsor terjadi di kawasan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI). Akibatnya, aktivitas tambang di area tersebut terhenti.

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya