BI Optimistis Jokowi Cepat Putuskan Aturan Redenominasi Rupiah

Reporter

Selasa, 25 Juli 2017 22:00 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad memberikan arahan ketika melakukan dialog dengan pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 4 Juli 2017. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo yakin rencana pengesahan RUU Redenominasi Nilai Rupiah akan berjalan lancar. Hal itu mengacu pada respons Presiden Joko Widodo yang positif pasca pembahasan di Istana Kepresidenan siang ini.

"Presiden Joko Widodo menyambut baik dan nanti akan dipresentasikan lebih dalam di Sidang Kabinet Paripurna," ujar Agus Marto saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 25 Juli 2017.

Simak: BI Dorong Ekonomi Syariah Bantu Turunkan Ketimpangan

Sebagaimana diketahui, RUU Redenominasi Rupiah merupakan aturan untuk mengecilkan bilangan atau penyebutan rupiah. Redenominasi penyederhanaan bilangan dan hitungan. Adapun tujuannya adalah untuk memperbaiki persepi terhadap rupiah dan mensejajarkannya dengan nilai mata uang lainnya.

Bank Indonesia sudah cukup lama menyusun draft RUU Redenominasi Rupiah ini, bahkan memajukannya untuk masuk dalam Prolegnas Prioritas 2017. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda pasti mengingat cukup banyak RUU yang masuk prioritas seperti RUU Perimbangan Keuangan, RUU Perbankan, RUU OJK, RUU BI, dan masih banyak lagi.

Agus Marto melanjutkan Sidang Kabinet Paripurna akan menjadi penentu kelanjutan dari redenominasi rupiah. Apabial Presiden Joko Widodo konsisten merespon positif aturan itu, ditambah dengan dukungan DPR, Agus Marto optimistis Amanat Presiden (Ampres) RUU Redenominasi akan dikeluarkan pemerintah.

Agus Marto berharap sidang kabinet digelar sesegera mungkin sehingga aturan pun juga cepat ada. Mengingat Indonesia dalam kondisi baik saat ini yaitu pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, inflasi yang terus terjaga di 3 persen, dan kondisi politik yang sudah lebih stabil.

Lagipula, kata Agus, berbagai persiapan transisi dari nominal lama ke baru sudah dirancang. Sebagai contoh, apabila aturan redenominasi beres tahun ini, maka tahun 2018-2019 akan menjadi tahun persiapan dan tahun 2020 menjadi tahun dimulainya implementasi langsung. "Nanti, dari 1 Januari 2020 sampai 2024, jadi masa transisi di mana nominal lama dan baru berlaku bersama. Setelah lima tahun, baru implementasi sepenuhnya," ujar Agus Marto.

Menurut dia, rancangan aturan redenominasi yang disusun sejak 2013 itu sudah cukup kuat. Apalagi, akan dikaji bersama untuk implementasinya. "Aturan ini cuma 17 pasal," ujar Gubernur Bank Indonesia.

ISTMAN MP

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya