Perbanas Ingatkan Redenominasi Rupiah Tak Boleh Terburu-buru

Reporter

Kamis, 20 Juli 2017 13:36 WIB

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo saat berbuka bersama dengan anak yatim/piatu di Masjid An-Nur, Plaza Mandiri, Jakarta, 11 Juni 2017. Tempo/Maya Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas), Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan rencana pemerintah untuk redenominasi Rupiah sudah tepat. Namun dia menilai pelaksanaannya tak boleh terburu-buru.

Kartika mengatakan Rupiah memang sudah saatnya diredenominasi. "Karena mata uang Indonesia itu kan kecil sekali, ya," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017.

Dia membandingkan Rupiah dengan dolar Singapura. Mata uang negara tetangga tersebut memiliki pecahan yang lebih besar. Sementara di Indonesia, masyarakat yang ingin mengambil tunai Rp 100 miliar, misalnya, harus menggenggam banyak lembaran uang.

Meski sudah saatnya, Kartika mengatakan prosesnya tak boleh diburu-buru. Perubahan Rupiah dalam waktu singkat bisa mengganggu transaksi pembayaran di dalam negeri. Selain perubahan pecahan, harga barang juga harus diubah.

"Harus ada transisi sebelum redenominasi agar tidak kaget," ujarnya. Dia mencontohkan pengalaman India yang melakukan redenominasi. Masyarakat sempat terkejut dengan perubahan tersebut.

Redenominasi adalah penyederhanaan pecahan mata uang menjadi pecahan yang lebih sedikit tanpa mengurangi nilainya. Ide tersebut diusulkan Bank Indonesia. Lembaga keuangan tersebut merencanakan masa transisi tujuh tahun sebelum redenominasi diberlakukan sepenuhnya.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengusulkan Rancangan Undang-Undang tentang Redenominasi Rupiah masuk ke dalam Program Legislasi Nasional Prioritas 2017. Sayangnya, pemerintah belum bisa membahas RUU tersebut tahun ini. Alasannya, terdapat berbagai RUU di sektor keuangan yang harus diselesaikan pemerintah dan DPR pasca amnesti pajak.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya