Perubahan KPPU Jadi Badan Dinilai Bisa Tingkatkan Kinerja

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 20 Juli 2017 11:00 WIB

Syarkawi Rauf, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). TEMPO/Ratih Purnama.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menyatakan status kelembagaan KPPU perlu disamakan dengan lembaga negara lain. Persamaan status itu dinilai akan meningkatkan kinerja KPPU.

Menurut Syarkawi, KPPU belum ditegaskan sebagai lembaga negara meski dibiayai uang negara. Status pegawai KPPU pun bukan pegawai negeri. Status tersebut membuat banyak pegawai KPPU berhenti bekerja setelah tiga hingga lima tahun. "Kami menjadi seolah-olah lembaga training. Sudah bagus, pergi ke lembaga lain," katanya kepada Tempo di kantornya, Rabu, 19 Juli 2017.

Baca: Ada yang Khawatir jika KPPU Jadi Lembaga Negara Bebani APBN

Usul mengenai penegasan status KPPU sebagai lembaga negara telah dituangkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. RUU itu sudah disampaikan kepada pemimpin DPR dan akan dikembalikan ke Komisi VI. Komisi kemudian akan membahasnya dengan pemerintah. Pembahasan diperkirakan dimulai seusai masa reses pada 16 Agustus 2017.

Syarkawi menjelaskan, selama 10 tahun berdiri, KPPU telah kehilangan sekitar 200 pegawai. Di sisi lain, lembaga tersebut justru membutuhkan banyak tenaga kerja. Untuk investigator saja, KPPU membutuhkan dua kali lipat tambahan pegawai. Saat ini hanya ada 70 investigator.

Dengan pola seperti itu, Syarkawi melanjutkan, KPPU kesulitan membentuk pegawai dengan kompetensi yang bagus. Dia mengatakan implementasi penegakan hukum baru akan berhasil jika didukung sumber daya manusia yang mumpuni. KPPU juga memiliki wewenang untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden. "Dalam hal memberikan rekomendasi, akan sulit kalau kelembagaan tidak diperkuat," ujarnya.

Syarkawi menilai suatu lembaga dan sumber daya manusianya setidaknya harus kuat serta dibantu riset yang bagus agar bisa memberi rekomendasi berkualitas kepada Presiden.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

40 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

50 hari lalu

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.

Baca Selengkapnya

KPPU Putuskan Kasus Penerapan Google Play Billing System ke Tahap Pemberkasan

1 Desember 2023

KPPU Putuskan Kasus Penerapan Google Play Billing System ke Tahap Pemberkasan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan untuk melanjutkan kasus penerapan Google Play Billing System ke tahap pemberkasan.

Baca Selengkapnya

KPPU Endus Dugaan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Industri Ekspedisi

25 September 2023

KPPU Endus Dugaan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Industri Ekspedisi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengaku tengah memeriksa industri ekspedisi karena dugaan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Baca Selengkapnya

KPPU Denda PT Len Rp 6 M karena Kasus Tender Persinyalan Kereta Api Bogor-Cicurug

15 Agustus 2023

KPPU Denda PT Len Rp 6 M karena Kasus Tender Persinyalan Kereta Api Bogor-Cicurug

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan PT Len Industri (Persero) melanggar UU tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan didenda Rp 6,056 miliar.

Baca Selengkapnya

Digugat Salim Ivomas Pratama soal Putusan Kasus Minyak Goreng, Ketua KPPU: Kami Tetap Fight

11 Juni 2023

Digugat Salim Ivomas Pratama soal Putusan Kasus Minyak Goreng, Ketua KPPU: Kami Tetap Fight

Salah satu perusahaan yang diputuskan bersalah dalam kasus monopoli minyak goreng oleh KPPU, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, menggugat lembaga negara tersebut.

Baca Selengkapnya

KPPU Beberkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Pemerintah Rp 1,1 Triliun

11 Mei 2023

KPPU Beberkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Pemerintah Rp 1,1 Triliun

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan tagihan rafaksi atau utang pemerintah terkait minyak goreng mencapai Rp 1,1 triliun.

Baca Selengkapnya

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

12 April 2023

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menerbitkan peraturan baru mengenai penanganan perkara.

Baca Selengkapnya

Minyakita Masih Langka, KPPU: Produksinya Hanya 24 Persen dari Suplai yang Ditentukan

31 Maret 2023

Minyakita Masih Langka, KPPU: Produksinya Hanya 24 Persen dari Suplai yang Ditentukan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) membeberkan kelanjutan investigasinya ihwal kelangkaan minyak goreng bersubsidi merek Minyakita.

Baca Selengkapnya

Persaingan Usaha Tidak Sehat, Asosiasi: Darurat Peternak

23 Februari 2023

Persaingan Usaha Tidak Sehat, Asosiasi: Darurat Peternak

Asosiasi peternak yang berasal dari industri perunggasan menyerukan darurat peternak, karena persaingan usaha yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya