TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan laju rupiah berpotensi kembali melemah. Rupiah diprediksi bergerak pada kisaran support Rp 13.355 dan resisten Rp 13.325.
Baca: Persepsi Negatif Tentukan Pergerakan Kurs Rupiah ...
Reza mengatakan harapan rupiah bisa menguat kembali pupus karena pergerakannya melemah. "Ditambah demand terhadap dolar Amerika Serikat kembali meningkat," katanya, seperti dilansir keterangan tertulis, Senin, 17 Juli 2017. Laju dolar meningkat seiring aksi pelaku pasar yang memanfaatkan pelemahan dolar sebelumnya.
Pada akhir pekan lalu, laju rupiah kembali mengalami pelemahan setelah berhasil menguat. Pelaku pasar kembali mencermati pergerakan dolar menjelang rilis inflasi Amerika.
Menurut Reza, pelaku pasar kembali mencermati data ekonomi Amerika. Mereka mengesampingkan sentimen dari Bank Sentral Amerika, Federal Reserve, yang terindikasi tidak akan agresif menaikkan suku bunganya.
Baca: Penguatan Dolar Amerika Berpotensi Hambat Laju Rupiah
Reza menambahkan, tanda-tanda kenaikan inflasi Amerika dapat memperkuat pandangan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lagi lebih cepat. Langkah tersebut akan berimbas kepada peningkatan imbal hasil US Treasury. Rupiah pun akhirnya terkena imbas negatif.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
23 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
5 hari lalu
Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah
5 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
7 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
7 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
7 hari lalu
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
8 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaIstana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK
1 Desember 2023
Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir
27 Oktober 2023
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.
Baca SelengkapnyaAgenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua
26 Oktober 2023
Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?
Baca Selengkapnya