Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) dalam peluncuran sistem perizinan online angkutan sewa khusus di kantor Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, 16 Juli 2017. TEMPO/Diko Oktara
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia masih kalah dibanding Filipina dalam hal tenaga kerja di bidang kelautan. Ia melihat tenaga kerja Filipina di bidang kelautan masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia.
"Saya iri dengan Filipina bisa suplai tenaga kelautan sebanyak 4 juta orang, padahal penduduknya lebih banyak kita," ucapnya saat ditemui di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Jakarta Utara, Ahad, 16 Juli 2017.
Budi menambahkan, tenaga laut Indonesia di dunia internasional 400 ribu, sedangkan Filipina 4 juta. Indonesia adalah negara maritim dengan luas lautan yang luar biasa dan akan sia-sia jika tidak dikelola dengan baik.
Menurut Budi, di dunia internasional, ada kebutuhan tenaga di bidang kelautan, seperti nakhoda. Tenaga kerja Indonesia di sektor laut banyak bekerja ke Eropa dan Amerika Serikat. "Bahkan Cina," katanya.
Budi meminta agar lulusan sekolah-sekolah tinggi ilmu pelayaran bisa memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang aktif. Ia beralasan Filipina bisa mengungguli Indonesia karena lebih menguasai bahasa Inggris.
Begitu bertemu dengan orang asing, kata Budi, pekerja Indonesia mengalami kesulitan. Bila pekerja Indonesia berhasil meningkatkan kemampuan, akan memberi pengaruh baik untuk devisa Indonesia.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.