Djakarta Lloyd dan PT KAI Diusulkan Dapat Modal Negara  

Reporter

Jumat, 14 Juli 2017 00:18 WIB

Pemudik mencari gerbong kereta tambahan KA Pasundan Lebaran tujuan Surabaya di Stasiun Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, 21 Juni 2017. Pada H-4 Lebaran, pemudik mulai memadati stasiun khusus kereta ekonomi ini. PT KAI memprediksikan jumlah pemudik kereta api sekitar 6,9 juta orang atau naik 4 persen dibanding tahun lalu yang akan dilayani oleh 379 rangkaian kereta. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Kereta Api Indonesia dan PT Djakarta Lloyd pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.

Ketua Komisi VI DPR Teguh Juwarno mengatakan pihaknya ingin mendapat penjelasan lebih mendalam mengenai suntikan dana tersebut. "Komisi VI bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepakat melakukan pendalaman mengenai usulan PMN untuk BUMN dalam rapat dengar pendapat untuk selanjutnya akan diputuskan dalam rapat kerja berikut pada masa sidang V tahun 2016-2017," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.

Usulan PMN untuk kedua perusahaan pelat merah tersebut sebelumnya sudah disetujui Badan Anggaran (Banggar). Namun Wakil Ketua Komisi VI Bowo Sidik Pangarso menuturkan usulan tersebut belum diajukan ke Komisi VI alias melompati prosedur.

Bowo berujar pihaknya juga perlu berhati-hati mengkaji sebelum memberi persetujuan penyertaan modal. Terlebih jika melihat kondisi keuangan Djakarta Llyod.

Menurut Bowo, perusahaan tersebut hanya menjadi agen calo alias pihak ketiga. Pendapatannya hanya Rp 10 miliar per tahun, tapi utangnya mencapai Rp 1,3 triliun. "Kalau ini diberikan, bahaya. Ini masih harus dibahas supaya kita tidak salah bersama," ujarnya.

Mewakili Menteri BUMN, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perusahaan tersebut dalam kondisi baik. Berdasarkan laporan Kementerian BUMN, Djakarta Lloyd sudah membukukan keuangan. Pemasaran dan penanganan tenaga kerja pun sudah membaik. "Pendapatannya bagus," ucapnya.

Namun Sri menyatakan dirinya hanya mewakili Menteri BUMN. Dia tidak berperan menelaah korporasi, kecuali makro, sebagai Menteri Keuangan. "Saya titip kepada Komisi VI, kalau memang harus ditolak, ya, tolak saja jika tidak feasible," tuturnya.

Kementerian BUMN mengajukan usulan penambahan PMN untuk PT KAI Rp 2 triliun tunai. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun prasarana dan sarana light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Sedangkan PMN untuk Djakarta Lloyd Rp 379,3 miliar dalam bentuk nontunai. Anggaran akan disalurkan untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan sehingga ekuitas menjadi positif.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

17 jam lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

21 jam lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

1 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

1 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

1 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya