DPR Usul Defisit Anggaran Diperlebar, Sri Mulyani Menjawab

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 11 Juli 2017 17:25 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan dialog dengan pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 4 Juli 2017. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi usul dari Dewan Perwakilan Rakyat untuk memperlebar batasan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi lebih dari 3 persen.

Menurut Sri Mulyani, batasan defisit yang diatur dalam undang-undang telah sesuai. "Untuk ekonomi Indonesia saat ini, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen dan defisit yang dijaga di bawah 3 persen, itu telah memberikan keseimbangan yang cukup baik," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2017.

Sri Mulyani menjelaskan, dengan batasan defisit 3 persen, pemerintah dan DPR dituntut menjaga disiplin fiskal. "Defisit kan dibiayai oleh utang, dan utang sebaiknya dipakai untuk belanja yang sifatnya produktif," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Wacana pelebaran defisit anggaran kembali muncul dalam rapat pembahasan asumsi rancangan APBN Perubahan 2017, Senin, 10 Juli 2017. Sejumlah anggota DPR mempertanyakan defisit rancangan APBN Perubahan yang nyaris mendekati batas maksimal.

Anggota Komisi Keuangan DPR, Andreas Edy Susetyo, berujar, batasan defisit anggaran 3 persen yang ditetapkan Undang-Undang Keuangan Negara terlalu rendah dan berisiko membelenggu target pembangunan. Apalagi, selama ini, penerimaan pajak selalu berada di bawah target.

Penerimaan pajak yang rendah itu, menurut politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut, membuat pemerintah terpaksa menekan belanja. "Mengapa tidak melebarkan defisit menjadi maksimal 5 persen untuk lima tahun, misalnya," kata Andreas.

Dalam rancangan APBN Perubahan 2017, pemerintah mengusulkan defisit keuangan mencapai 2,92 persen atau sekitar Rp 397,2 triliun. Namun, apabila realisasi belanja pemerintah alamiah mencapai 96 persen, defisit akan berada di level 2,67 persen atau Rp 362,9 triliun.

Sri Mulyani menuturkan, jika ingin berbelanja dengan lebih banyak, pemerintah harus mampu mengumpulkan penerimaan yang lebih tinggi. "Bukan dengan melebarkan defisit. Karena itu, kami akan terus memperbaiki dengan reformasi perpajakan," katanya.

Sri Mulyani menerangkan, reformasi perpajakan diperlukan sehingga pemerintah bisa membiayai belanja berbagai kebutuhan yang mendesak dan penting tanpa membahayakan kondisi fiskal. "Dan tanpa meningkatkan beban untuk anak cucu kita dengan utang," ujarnya.

Di sisi lain, Sri Mulyani melanjutkan, dalam beberapa tahun terakhir masih ada anggaran belanja yang belum terserap. "Kalau (defisit) dinaikkan tapi tidak ada perencanaan matang, yang terjadi APBN besar tapi penyerapan tidak tinggi."

Penyerapan anggaran yang rendah akan menimbulkan peningkatan beban utang dan biaya utang. Selain itu, kata dia, hal tersebut dapat memicu kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah tidak melakukan tugasnya untuk membuat perencanaan penganggaran dengan baik.

"Menurut saya, dengan pengalaman kita mengelola APBN selama ini, defisit anggaran 3 persen masih bisa mengakomodasi kebutuhan Indonesia menjalankan berbagai macam program, apakah itu infrastruktur atau investasi sumber daya manusia," ujar Sri Mulyani.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

2 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya