Tambah Proyek Prioritas, Pemerintah Cari Utang hingga Rp 67 T

Reporter

Sabtu, 8 Juli 2017 12:19 WIB

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjawab pertanyaan wartawan saat Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, 15 Oktober 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana memperbesar alokasi utang luar negeri hingga Rp 67 triliun untuk menutup defisit keuangan yang diperkirakan melebar pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun 2017. Penerbitan Surat Berharga Negara menjadi sumber pembiayaan utama pilihan pemerintah.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, jika anggaran belanja kementerian dan lembaga terserap sepenuhnya, defisit akan mencapai 2,92 persen. Sebaliknya, jika penyerapan hanya 96 persen seperti tahun-tahun sebelumnya, defisit diprediksi cuma 2,67 persen. Karena itu, kebutuhan utang bertambah Rp 33 triliun (untuk skenario defisit 2,67 persen) hingga Rp 67 triliun (untuk perkiraan defisit 2,92 persen).


Defisit anggaran ditaksir melebar lantaran bertambahnya belanja proyek prioritas yang harus dibiayai pada akhir tahun ini. Di antaranya, percepatan sertifikasi tanah, persiapan pilkada, pelaksanaan Asian Games, pengembalian pinjaman Badan Layanan Umum Kelapa Sawit, dan pemenuhan tunjangan profesi guru.

Simak: Bahas Proyek Semen di Rembang, Sutiyoso Temui Luhut

Pemerintah berupaya mengalihkan Rp 16 triliun belanja barang pemerintah pusat untuk membiayai program tersebut. Efisiensi menyasar honorarium, ongkos perjalanan dinas, rapat, belanja iklan, hingga biaya pemeliharaan gedung.

Saat ini, utang pemerintah tercatat Rp 3.672 triliun dari hasil penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. Utang kian meningkat sejak 2012. “Jangan melihat kenaikannya begitu saja, utang tidak ada yang berkurang. Tapi kan (kemampuan) membayar juga ada,” kata Darmin, kutip Koran Tempo edisi Sabtu 8 Juli 2017.

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Kementerian Keuangan, Scenaider Siahaan, mengatakan timnya masih menyiapkan strategi penerbitan SBN untuk menutup defisit. Berdasarkan proyeksi Kementerian Keuangan, kebutuhan penjualan SBN hanya Rp 33 triliun. “Kami akan cermati, sampai di mana (kebutuhannya). Utang diperlukan, agar jangan sampai saat perlu belanja uang tidak ada,” kata dia.

Simak: Pembangunan Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance, Bhima Yudhistira, menilai langkah pemerintah yang terus menambah utang luar negeri akan mengancam kredibilitas fiskal. Defisit keseimbangan primer terus melonjak akibat pembayaran bunga utang dan utang jatuh tempo. “Hal ini menunjukkan penggunaan utang kurang produktif. Investor bisa menjadi kurang percaya terhadap pengelolaan anggaran pemerintah,” kata Bhima.

Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Jhonny Plate, mengatakan penarikan utang baru seharusnya berdampak menurunkan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan perluasan kesempatan kerja.



Apalagi, pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibanding target APBN induk. “Profil belanja seperti apa, harus berdampak pada kualitas pertumbuhan. Tentu, ini akan kami bahas lagi di panitia kerja (panja),” kata dia. Empat panja Badan Anggaran akan membahas asumsi dan kebijakan fiskal RAPBN-Perubahan 2017 hingga akhir Juli.

PUTRI ADITYOWATI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

11 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

12 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

55 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya