Pemangkasan FLPP Dinilai Bertentangan dengan Proyek Strategis

Reporter

Jumat, 7 Juli 2017 23:00 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Property Watch menilai pemangkasan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 menjadi Rp 3,1 triliun, bertentangan dengan misi penciptaan perumahan rakyat sebagai proyek strategis nasional. CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan pemerintah justru memotong bantuan anggaran di saat peminat rumah murah meningkat tajam.

"Pemerintah tidak melihat perumahan rakyat sebagai program strategis. Kementerian terlalu bernuansa pembangunan fisik infrastruktur dan mengesampingkan perumahan yang seharusnya dapat berjalan bersama," kata Ali, Jumat, 7 Juli 2017.

Simak: 20 Proyek Strategis Nasional Selesai Dibangun


Berdasarkan riset IPW, peminat rumah FLPP meningkat pesat pada triwulan kedua 2017 di tengah perlambatan pasar properti. Jumlah unit yang terjual di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Banten mayoritas merupakan segmen di bawah Rp 300 juta. Di mana, sebesar 45 persennya didominasi oleh perumahan FLPP dan dinilai mencapai titik tertinggi dalam setahun terakhir.

Selain itu, kata ALi, proyek-proyek perumahan FLPP rata-rata terjual 50-100 unit per bulan. "Ini bukti tingkat permintaan yang cukup tinggi di segmen ini," kata dia.

Pemerintah memotong subsidi bunga kredit program dari total Rp 15,8 triliun pada APBN menjadi Rp 13 triliun pada RAPBN Perubahan. Subsidi tersebut di antaranya mencakup bantuan bunga kredit perumahan yang turun Rp 1,7 triliun dan subsidi bantuang uang muka perumahan yang turun Rp 1 triliun. Sementara, alokasi FLPP tersisa Rp 3,1 triliun dari APBN induk Rp 9,7 triliun.

"Anggaran FLPP turun Rp 6,6 triliun di RAPBN-Perubahan 2017," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat rapat kerja penyampaian RAPBN-P 2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis lalu.

Menurut Ali, dana FLPP Rp 9,7 triliun seharusnya dapat membiayai sekitar 100 ribu unit rumah. Namun, pemerintah lebih fokus terhadap subsidi selisih bunga (SSB) Rp 3,7 triliun yang hanya dapat membiayai 400 ribu unit.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pengurangan subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah diperhitungkan secara matang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk.

Perhitungan ini dilakukan berdasarkan realisasi penyaluran subsidi hingga saat ini. "Kalau tidak perlu dipakai semua, kenapa harus ada. Kita basisnya pelaksanaan sampai saat ini. Tahun lalu itu termasuk tunggakan," kata Askolani.

Kendati demikian, Askolani optimistis pemangkasan subsidi tak menganggu program pembangunan rumah rakyat. "Tetap jalan, programnya utamanya dari subsidi selisih bunga. Itu akan dioptimalkan."

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

3 Oktober 2023

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen

Baca Selengkapnya

Jika Terpilih, Prabowo Bakal Pisahkan Kementerian PUPR

5 Maret 2019

Jika Terpilih, Prabowo Bakal Pisahkan Kementerian PUPR

BPN Prabowo Sandiaga akan memisahkan Kementerian Perumahan Rakyat dari Kementerian Pekerjaan Umum jika Prabowo-Sandi terpilih.

Baca Selengkapnya

Anggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan

17 November 2017

Anggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan

Fraksi-fraksi di DPRD DKI menuntut penjelasan Gubernur Anies Baswedan mengapa anggaran DP rumah 0 Rupiah di APBD 2018 naik menjad Rp 800 Miliar.

Baca Selengkapnya

PNS, TNI dan Polri Bakal Diikutkan Program Tabungan Perumahan

2 November 2017

PNS, TNI dan Polri Bakal Diikutkan Program Tabungan Perumahan

Pemerintah meningkatkan ketersediaan rumah layak huni dengan harga terjangkau melalui program Tapera.

Baca Selengkapnya

Pengembang Beberkan Hambatan Program Satu Juta Rumah

24 Oktober 2017

Pengembang Beberkan Hambatan Program Satu Juta Rumah

Direktur Utama PT Menara Tinggi Bertumbuh Tomi Wistan mengatakan para pengembang di pusat dan daerah belum bisa mewujudkan program Satu Juta Rumah.

Baca Selengkapnya

Program 100 Persen Air Minum Aman PUPR Terkendala Pendanaan

24 Oktober 2017

Program 100 Persen Air Minum Aman PUPR Terkendala Pendanaan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tak menampik sulitnya mencapai target 100 persen pelayanan air minum untuk 2019, khususnya terkait pendanaan.

Baca Selengkapnya

Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

19 Oktober 2017

Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

Sulit bagi mereka yang bergaji Rp 5 juta membeli rumah tapak di Jakarta, tapi bukan tidak mungkin. Ini saran Apersi

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Sertifikasi 9.700 Tenaga Kerja Konstruksi

19 Oktober 2017

Kementerian PUPR Sertifikasi 9.700 Tenaga Kerja Konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar sertifikasi massal tenaga kerja konstruksi tahap III secara serentak.

Baca Selengkapnya

Sisa Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, PUPR Kebut Sejuta Rumah

17 Oktober 2017

Sisa Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, PUPR Kebut Sejuta Rumah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merampungkan sedikitnya 2,2 juta unit rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca Selengkapnya

Cara Kementerian PUPR Kembalikan Kondisi Danau Rawa Pening

17 Oktober 2017

Cara Kementerian PUPR Kembalikan Kondisi Danau Rawa Pening

Kementerian PUPR berupaya mengembalikan kondisi Danau Rawa Pening di Semarang yang terancam tekanan sedimentasi dan pencemaran.

Baca Selengkapnya