Inflasi Juni Terjaga, Sri Mulyani Harap Semester II Lebih Baik

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 23:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Aktris Chelsea Islan membacakan surat Kartini pada acara "Panggung Para Perempuan Kartini" di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta Barat, Selasa, 11 April 2017. Kegiatan istimewa ini digelar TEMPO dalam memperingati Hari Kartini. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan puncak laju inflasi dari sisi permintaan terjadi di pertengahan tahun ini. Selain terdapat bulan puasa dan Lebaran pada Mei dan Juni, ada pula liburan panjang yang berbarengan dengan akan dimulainya tahun ajaran baru pada Juli.


Sementara itu, dari sisi penawaran, terutama adanya masa panen, puncak laju inflasi terjadi pada kuartal I lalu atau Maret-April. "Jadi kita melihat, dari sisi makanan, kita tidak mengharapkan adanya tekanan inflasi," kata Sri Mulyani di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 3 Juli 2017.

Baca: Sri Mulyani Kebut Pembahasan APBN Perubahan Usai Cuti Lebaran

Tekanan inflasi yang berasal dari kenaikan harga BBM serta tarif listrik, menurut Sri Mulyani, juga akan menurun di semester II mendatang. Penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga pelanggan 900 VA sudah dilakukan. Adapun harga BBM tidak akan dinaikkan oleh pemerintah.

"Kami berharap, tekanan dari sisi cost tersebut akan berkurang. Dari sisi permintaan juga akan melemah. Kita berharap, pada semester II, inflasi akan lebih baik. Ini sangat tergantung pada kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga inflasi inti dan inflasi dari impor," ujar Sri Mulyani.

Dengan terjaganya inflasi bahan pangan dan inflasi dari harga barang yang diatur pemerintah, terutama BBM dan listrik, Sri Mulyani berharap laju inflasi tahun ini sekitar 4 persen, sesuai dengan asumsi inflasi dalam APBN 2017. "Saya berharapnya 3 plus minus 1 persen."

Pada semester II mendatang, menurut Sri Mulyani, pemerintah harus tetap harus mewaspadai perkembangan harga komoditas dan nilai tukar. "Walaupun hari ini dolar mendapat tekanan, kita harus hati-hati untuk menjaga dan ingin memperkuat momentum positif di semester II," katanya.

Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Juni menyentuh 0,69 persen dibandingkan Mei lalu. Dengan begitu, inflasi tahun kalender atau sepanjang Januari-Juni mencapai 2,38 persen dan inflasi tahun ke tahun atau Juni 2017 dibandingkan Juni 2016 sebesar 4,37 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

5 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

5 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

6 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

15 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya