Begini Strategi Stasiun Senen Atasi Benturan Arus Mudik dan Balik
Editor
Setiawan
Jumat, 30 Juni 2017 14:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Pasar Senen menerapkan alur khusus guna menanggulangi kepadatan akibat pertemuan penumpang yang akan berangkat dan penumpang yang turun.
Baca: Puncak Arus Balik di Stasiun Pasar Senen Diperkirakan 1 Juli
Upaya yang dilakukan adalah dengan memberlakukan jalur 4 Stasiun Pasar Senen sebagai jalur khusus untuk penumpang turun.
"Jadi bisa langsung keluar stasiun ke underpass. Di sana, ada pilihan lanjut naik KRL ke Duri, Tanah Abang, atau Bogor. Juga ada pilihan keluar ke angkutan moda darat, misalnya Transjakarta atau Terminal Pasar Senen. Sehingga tidak ada kepadatan," ujar juru bicara PT KAI Daerah Operasi I, Suprapto, di Stasiun Pasar Senen, Jumat, 30 Juni 2017.
Pasalnya, hingga empat hari setelah Lebaran, baik penumpang yang bakal pergi meninggalkan Jakarta maupun yang kembali ke Jakarta, jumlahnya hampir sama besar.
"Untuk penumpang turun, jumlahnya 24.655 penumpang. Nanti malam diprediksi 25 ribu penumpang. Untuk besok akan lebih dari 25 ribu. Sedangkan yang pergi 23.112 penumpang pada pukul 07.00 tadi," katanya.
Untuk menunjang ketertiban saat pemberangkatan, kata Suprapto, diberlakukan zonasi. Zona 3 merupakan tempat terpadat, yaitu kawasan selasar hingga luar stasiun. Kawasan itu adalah zona umum.
Dari pantauan Tempo hingga siang, zona tersebut dipadati calon penumpang. Beberapa penumpang tampak terlelap beralas tikar. "Karena itu, zona umum, ya, tidak apa-apa, agak sulit juga mengaturnya," ujarnya.
Zona berikutnya adalah zona 2, yaitu ketika penumpang sudah mulai boarding dengan menunjukkan KTP dan tiket. "Di sana mulai nyaman, ada tempat duduk dan kipas angin," ucapnya.
Baca: Perhatikan 3 Zona Mudik Lebaran 2017 di Stasiun Senen
Suprapto menambahkan, menjelang keberangkatan, penumpang berpindah ke zona 1. "Ring 1 untuk 15 menit sebelum keberangkatan," tuturnya.
CAESAR AKBAR | SETIAWAN ADIWIJAYA