Pemerintah Targetkan 12,7 Juta Hektare Lahan Jadi Hutan Sosial

Reporter

Kamis, 22 Juni 2017 20:47 WIB

Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan kenegaraan dari Raja Swedia Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Istana Kepresidenan, Bogor, 21 Mei 2017. Kunjungan kenegaraan yang pertama kali ini akan membicarakan sejumlah kerjasama antara lain lingkungan hidup, kehutanan dan terumbu karang. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi terkait program perhutanan sosial hari ini. Dalam rapat tersebut, pemerintah mempersiapkan daftar lokasi perhutanan sosial untuk dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo usai Lebaran.

Baca: Menteri Siti: Taman Nasional Sebangau Contoh Pengelolaan Gambut


"Kami sudah menyiapkan lokasi yang statusnya sudah clear and clean untuk dilaporkan kepada Presiden. Kemudian Presiden memilih urut-urutannya untuk di-launching. (Launching) termasuk juga pemberian sertifikat tanah," kata Darmin di kantornya, Kamis, 22 Juni 2017.

Dalam implementasinya, pemerintah menargetkan lahan untuk program perhutanan sosial dapat mencapai 12,7 juta hektare. Hingga akhir tahun ini, menurut Darmin, target tersebut tidak akan terpenuhi seluruhnya. "Sampai akhir tahun mungkin 600 ribu hektare," ujarnya.

Nantinya, program perhutanan sosial ini akan dipayungi dengan Peraturan Presiden. Menurut Darmin, Perpres baru akan diproses setelah Lebaran. Untuk operasionalisasi program tersebut, pemerintah akan menerbitkan Peraturan Menteri terlebih dahulu.

Dalam aturan itu, perhutanan sosial harus diusahakan secara klaster. Dalam satu klaster, 10 persen tanaman yang ada bisa digunakan sebagai bahan pangan masyarakat setempat dan sisanya tanaman untuk dijual. "Masanya 35 tahun. Tapi setiap lima tahun dievaluasi," tutur Darmin.

Apabila kinerja dari penggarap perhutanan sosial tersebut tidak bagus bahkan melakukan wanprestasi, menurut Darmin, hak pengelolaan lahan yang diberikan akan ditarik. "Wanprestasi itu dalam pengertian tahu-tahu disewakan sama dia ke orang lain," katanya.

Selain itu, akan terdapat pendampingan dan offtaker bagi penggarap perhutanan sosial. Offtaker itu diperlukan agar produk-produk perhutanan sosial itu dapat langsung dibeli. "Bisa dari BUMN, bisa dari swasta. Kami sudah bicara dengan perusahaan-perusahaan besar kita," ujar Darmin.

Sebagai modal kerja, menurut Darmin, penggarap perhutanan sosial akan didukung dengan pemberian kredit usaha rakyat (KUR). "Bibit tidak dibagi-bagi. Mereka beli, kami kasih kredit. Supaya perusahaan pembuat bibit juga berkembang," kata Darmin.

Program Perhutanan Sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pola pemberdayaan dengan tetap berpedoman pada aspek kelestarian. Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat di sekitar hutan untuk mengajukan hak pengelolaan area hutan.

Baca: Dua Kementrian Diminta Tidak Rebutan Kelola Kawasan Konservasi


Terdapat 24 lokasi yang akan menjadi perhutanan sosial. Lokasi-lokasi itu tersebar di Probolinggo, Pemalang, Purwakarta, Bandung Selatan, Garut, Bogor, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Musi Rawas, Pelalawan, Bangka Belitung, Karawang, Subang, Indramayu, Lebak, Pandeglang, Serang, dan Sulawesi Tengah.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

39 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

10 November 2023

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya