Djarot Rekomendasikan Mesin CAS untuk Komoditas ke Mentan

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 17 Juni 2017 15:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tiba di Balai Kota Jakarta bersama istrinya, Happy Farida, usai dilantik menjadi gubernur definitif menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, 15 Juni 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, merekomendasikan mesin controlled atmosphere storage kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk menstabilkan harga komoditas bahan pokok.


"Pak Menteri Pertanian tadi minta kalau perlu akan mengadakan mesin ini," kata Djarot di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu, 17 Juni 2017.


Baca: BI Sebut Dua Harga Komoditas Ini Masih Perlu Dicermati

Djarot mengatakan mesin CAS yang baru beroperasi di Pasar Induk Kramat Jati kini sudah teruji bisa menyimpan bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, tetap segar selama satu bulan.


"Tadi sudah kita bongkar karena kebutuhan memang harus, ya, kita diskusikan, satu bulan masih bagus banget, fresh. Artinya sudah teruji dan ini teknologi dalam negeri," kata Djarot.


Baca: Rupiah Naik Tipis ke Rp 13.295, Harga Komoditas Mulai Pulih

Djarot menilai mesin CAS akan lebih cocok ditempatkan di daerah-daerah penghasil komoditas pangan, seperti cabai, bawang merah, padi, jagung, dan kentang. Mesin CAS berguna agar ketika panen raya, harga komoditas tidak jatuh.


Advertising
Advertising

"Ini selalu saja berputar-putar kayak lingkaran setan ketika panen raya pasti jatuh. Kasihan petani dong," kata Djarot.

Mesin CAS ini baru ada satu di DKI. Mesin penyimpanan ini diproduksi di Kudus, Jawa Tengah, dengan biaya produksi per unitnya mencapai Rp 1,2 miliar. Dengan mesin CAS, ketahanan pangan lebih terjaga selama beberapa bulan.


Menurut Djarot, kehadiran mesin ini juga menjadi peran pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pangan.

Djarot melihat setiap musim panen raya, harga pangan seperti cabai dan bawang merah selalu jatuh. Pemerintah harus membelinya dengan harga acuan agar petani tidak merugi.


Pangan yang dibeli nantinya bisa disimpan di mesin CAS. "Kami simpan. Ketika musim paceklik, baru keluarkan dengan harga normal. Ini untuk memotong para mafia. Para spekulan kami potong," kata Djarot.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

34 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya