Sekretaris Menteri Keuangan Steven Mnuchin, berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat akan sesi foto ketika rapat World Bank/IMF Spring di Washington, 22 April 2017. REUTERS/Mike Theiler
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya secara khusus menyiapkan alokasi anggaran untuk pengadaan teknologi informasi (IT) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal itu terkait dengan implementasi dari kebijakan pertukaran data secara otomatis untuk keperluan perpajakan atau Automatic Exchange of Information (AEoI) atau pertukaran data pajak, yang akan dimulai tahun depan.
"Kami tidak hanya antisipasi AEoI, ini sifatnya fundamental akan memperkuat DJP tidak hanya untuk mengolah data, tapi untuk bagaimana kita harus memanfaatkan data itu," ujarnya, dalam rapat kerja di Komisi Keuangan DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Juni 2017.
Sri Mulyani menuturkan rencana pengadaan IT perpajakan itu akan masuk dalam program prioritas DJP di 2018. "Kami sudah minta ke DJP untuk pengadaan IT ini."
Sri Mulyani kemudian menyampaikan hasil review sistem IT di DJP yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) beberapa waktu lalu. "Mereka sampaikan harus ada beberapa hal yang disetarakan dari sisi safety, safeguard, security, dan harus dilakukan dalam tiga bulan ini," ucapnya.
Adapun berdasarkan rapat hari ini, pagu anggaran yang disetujui akan diberikan kepada DJP di 2018 mencapai Rp 6,21 triliun, dari total pagu anggaran indikatif Kementerian Keuangan sebesar Rp 45,72 triliun.
Seperti diketahui, Sri Mulyani sebelumnya telah menghadiri OECD Ministerial Council Meeting di Paris, Perancis, dengan agenda yaitu penandatanganan Multilateral Instrument (MLI) to implement tax treaty related measure to prevenr Base Erosion and Profit Shifting (BEPS), pada 7 Juni lalu.
Adapun tujuan dari kesepakatan itu adalah memutakhirkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan multinasional.
Sri Mulyani juga bertemu dengan Direktur Center for Tax Policy and Analysis OECD untuk membicarakan kesiapan legislasi domestik Indonesia untuk implementasi AEoI dan memastikan Indonesia tidak dilaporkan sebagai negara yang gagal memenuhi komitmennya. Di mana di dalamnya disampaikan dan dikonsultasikan pula kesiapan Indonesia untuk implementasi AEoI.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.