Menteri Darmin Ajukan Tambahan Pagu Indikatif Rp 150 Miliar

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 19:03 WIB

Darmin Nasution. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengajukan usulan penambahan pagu indikatif untuk alokasi anggaran 2018 sebesar Rp 150 miliar. Adapun dana itu sebesar Rp 144 miliar akan digunakan untuk program koordinasi dan sebesar Rp 6 miliar untuk dukungan manajemen dan teknis lainnya.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, jika pagu indikatif mereka disetujui, maka jumlah anggaran menjadi Rp 382,85 miliar, dan total anggaran seluruhnya menjadi Rp 533,16 miliar, lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 506 miliar.

"Kami sudah berkirim surat ke Kementerian Keuangan juga sebesar Rp 150, di mana Rp 144 miliar untuk program koordinasi dan Rp 6 miliar untuk program manajemen dan lain-lain. Tapi belum disetujui. Kalau disetujui, maka pagu anggaran kami adalah Rp 533,16 miliar," kata Darmin Nasution dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI tentang RAPBN 2018 di Ruang Badan Anggaran, Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 14 Juni 2017.

Simak: Utang Naik Rp 17 Triliun, Menko Darmin: Masih Aman

Adapun kebutuhan anggaran Rp 150 miliar itu akan dialokasikan untuk pembiayaan enam program dari Kemenko Ekonomi, antara lain untuk satu peta kebijakan Indonesia atau one map policy. Menurut Darmin, peta kebijakan yang dimiliki saat ini tidak standar. One map policy saat ini pengerjaannya sudah berjalan sekitar satu tahun tiga bulan dan dikerjakan oleh BIG.

"Sekarang untuk Kalimantan 70 persenan sudah selesai, yang lain sedikit mungkin 60an persen. Kami akan selesaikan peta Indonesia, bukan sekedar google map. Peta ini di dalamnya akan tertuang HGU, apapun di dalamnya, tapi semuanua dibuat tematik, temanya ada 85 macam. Itu akan selesai di 2019," tutur Darmin.

Program kedua adalah untuk kebijakan pemerataan ekonomi. Darmin memaparkan, pada 2017 target pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, namun pihaknya optimistis bisa mencapai 5,2-5,3 persen, terlihat dengan perbaikan pengakuan yang ia terima dari lembaga internasional dan lembaga pemeringkat. Sedangkan berdasarkan kesepakatan dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR, kemarin diputuskan bahwa pertumbuhan ekonomi 2018 ditargetkan pada kisaran 5,2-5,6 persen.

Simak: Darmin Kritik Masyarakat yang Masih Gemar Investasi Tanah

"Pertumbuhan ekonomi kita itu kualitasnya membaik. Karena pertumbuhan ekonomi juga ada pemerataan. Tidak banyak memang, tapi tidak mudah menurunkan ketimpangan (gini rasio), kemiskinan, pengangguran dan inflasi," ujar Darmin.

Program lainnya yang akan dilakukan melalui anggaran ini antara lain untuk pencapaian target SNKI dengan bekerjasama dengan Bank Indonesia dan OJK, lalu menciptakan stabilitas harga pangan, dan pencapaian target kawasan ekonomi khusus. "Sekarang kami sedang ubah Perpresnya. Ada yang sudah selesai, ada tambahan, ada yg sudah didrop. Jadi 2018, adalah batas akhir kami yakin dia bisa mulai bangun. Proyek strategis yg sedang diproses Perpresnya dan ditambah 2 program, yaitu program listrik dan pesawat N245," ucap Darmin.

Selain itu, penambahan anggaran juga akan dipakai untuk pemeliharaan dan operasional penggunaan gedung Ali Wardana.

DESTRIANITA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

7 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya