TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan perusahaan digital Google telah membayar kewajiban pajak dengan menyetorkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2016. "Kami sudah ada pembahasan dengan mereka dan ada suatu agreement berdasarkan SPT tahun 2016. Itu saja," kata Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017.
Baca: Sulitnya Pemerintah Tarik Pajak Google, Berikut Kronologinya
Sri Mulyani tidak menyebutkan badan usaha yang melakukan pembayaran pajak atas transaksinya di Indonesia, apakah induk usaha Google Asia Pasific Pte Ltd atau Google Indonesia. Dia juga enggan menyebutkan jumlah pajak yang disetorkan perusahaan raksasa tersebut. "Karena sifatnya rahasia, kita tidak sebutkan suatu perusahaan atau wajib pajak membayar berapa."
Hingga Maret lalu, Direktorat Jenderal Pajak menyatakan masih melakukan pemeriksaan laporan keuangan Google. Pemeriksaan dilakukan setelah langkah settlement mentok pada akhir tahun lalu. Belakangan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus Muhammad Haniv mengatakan Google bersedia membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang ditekankan pemerintah.
Haniv mengatakan tagihan yang akan dibayarkan Google sudah termasuk denda dan tunggakan lain, tapi ia merahasiakan nilai yang siap dibayarkan. "Pokoknya semuanya satu paket, selesai," katanya, 8 Maret 2017.
Kepada Tempo, manajemen Google menyatakan penghasilan laba sebelum pajaknya mencapai Rp 74,5 miliar pada 2012-2015 dan telah menyetorkan pajak Rp 18,5 miliar pada periode yang sama. Adapun pada 2015 Google mengaku menghasilkan laba Rp 20,9 miliar dan telah menyetor pajak Rp 5,2 miliar. Dari 282 ribu transaksi, hanya 35 ribu yang berasal dari Indonesia. Angka itu jauh dibanding perkiraan aparat pajak yang menaksir tunggakan Google mencapai Rp 5 triliun untuk tahun pajak 2015.
Google juga tetap melanjutkan rencana investasi digital dan pembinaan terhadap sejumlah bisnis rintisan (start-up) di Indonesia. Menurut Haniv, investasi tersebut tidak mengubah hasil pemeriksaan oleh fiskus.
Baca: Kemkominfo Siap Bantu Hitung Pajak Google
Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi yakin mampu menarik pajak perusahaan itu sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Ken tak ingin meniru cara India atau negosiasi ala Inggris untuk memungut pajak Google. "Undang-undang kita sudah memenuhi syarat untuk menjadikan Google badan usaha tetap," ucap Ken, Maret lalu.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terkait
Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit
9 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat
9 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.
Baca SelengkapnyaSegini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI
10 jam lalu
Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?
10 jam lalu
Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.
Baca SelengkapnyaSektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali
20 jam lalu
Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang
20 jam lalu
Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.
Baca SelengkapnyaViral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..
1 hari lalu
Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
2 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaAkhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?
2 hari lalu
Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.
Baca Selengkapnya