TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan akan berada pada kisaran level support 5.660-5.670 dan resisten 5.735-5.770.
Pekan lalu, indeks bergerak di level support 5.670-5.700 dan resisten 5.765-5.800. "Harapan akan mampu bertahannya laju IHSG di zona hijau tampaknya belum terwujud di mana IHSG lebih memilih bergerak turun," kata Reza dalam risetnya pada hari ini, Minggu, 11 Juni 2017.
Pekan lalu, IHSG cenderung melemah minus 1,17 persen atau menurun dibandingkan pekan sebelumnya yang menguat 0,45 persen. Laju IHSG sempat melampaui level tertingginya dengan berada di 5.765,83 dibandingkan pekan sebelumnya di 5.752,66 seiring kembali maraknya aksi jual.
Di awal pekan lalu, IHSG mampu kembali melanjutkan posisinya di zona hijau. Namun, indeks hanya sesaat merangkak naik dan tidak sepenuhnya diikuti oleh volume beli. Karena itu, pasca menyentuh level tertingginya, laju IHSG cenderung bergerak melambat.
Adapun pergerakan IHSG di pertengahan pekan lalu, menurut Reza, mengalami kenaikan meski tipis. Laju IHSG kembali mengalami penurunan seiring sikap pelaku pasar yang masih kurang yakin dengan kondisi yang ada sehingga cenderung memanfaatkan penguatan untuk kembali berjualan.
Menurut Reza, tidak ada sentimen dalam perdagangan saham yang harus direspon negatif oleh pelaku pasar pada pekan depan. Namun, dia menuturkan, minimnya sentimen positif membuat pelaku pasar tidak mampu bertahan lama sehingga mereka lebih memilih keluar.
Reza pun berharap aksi jual dapat lebih mereda dengan telah menurunnya IHGS dari posisi tertingginya. Dia pun berharap hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk kembali masuk. "Namun demikan, tetap cermati berbagai sentimen yang ada," ujarnya.
Cenderung melemahnya laju bursa saham global, Reza meneruskan, dibarengi dengan kembali melemahnya laju rupiah. Selain itu, harga kontrak minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) global juga berimbas negatif pada pergerakan harga saham berbasiskan CPO.
Adapun ergerakan rupiah yang kembali tertekan turut membuat penguatan laju IHSG tertahan meskipun saham-saham konsumer mencoba untuk menahannya. Pekan lalu, Reza menceritakan, asing mencatatkan nett sell minus Rp 7,13 miliar dari pekan sebelumnya nett buy Rp 834,82 miliar.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
20 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
10 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
10 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
10 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
11 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
16 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya