Perluas Wilayah Kerja Sama dengan Go-Jek, Ini Harapan Blue Bird

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 9 Juni 2017 16:28 WIB

Tampilan Go-Jek menambahkan layanan pemesanan taksi Blue Bird di aplikasi. Go-Jek

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten taksi regular PT Blue Bird Tbk. mulai memperluas wilayah kerja sama dengan perusahaan aplikasi transportasi Go-Jek Indonesia ke lima kota baru setelah Jabodetabek, menyusul hasil yang memuaskan dari kerja sama yang telah dirintis kedua pihak di Jabodetabek.

Baca: GO-Jek Gandeng Blue Bird Luncurkan Layanan GO ...

Adrianto Djokosoetono, Direktur Blue Bird, mengatakan sejak perseroan mulai bekerja sama dengan Go-Jek Indonesia, ada peningkatan yang cukup signifikan dari kinerja armada perseroan. Kerja sama tersebut memungkinkan taksi Blue Bird dipesan melalui aplikasi Go-Jek di segmen Go-Car atau Go-Bluebird.

Menurut Adrianto, ritase atau jumlah pengangkutan penumpang harian oleh armada perseroan meningkat lebih baik dibandingkan tahun lalu ketika popularitas aplikasi transportasi mulai memuncak.

Meski enggan mengungkapkan tingkat persentase pertumbuhan ritase dan profit dari hasil kerja sama tersebut karena terikat kesepakatan dengan Gojek, Adrianto memastikan ada pertumbuhan positif pada kinerja bisnis perseroan.

“Realisasi kerja sama dengan Gojek hasilnya positif, ada peningkatan ritase. Atas dasar itu, kami menambah lima kota lagi yang bekerja sama dengan Gojek,” kata Adrianto, Jumat 9 Juni 2017.

Kelima kota tersebut yakni Surabaya, Semarang, Bandung, Medan dan Makassar. Emiten dengan kode BIRD ini berencana untuk terus mengembangkan kerja sama tersebut ke daerah-daerah lainnya yang selama ini telah menjadi basis operasi perseroan.

Adrianto mengungkapkan, perseroan memandang kondisi bisnis taksi pada tahun ini masih tetap menantang, terutama karena secara makro ekonomi pun kondisi bisnis dalam negeri masih sangat berat.

Di sisi lain, situasi politik yang cukup panas relatif banyak berpengaruh pada dinamika bisnis. Sementara itu, hadirnya angkutan baru berbasis aplikasi pemesanan online dengan jumlah yang massif telah merebut pangsa pasar yang selama ini dilayani angkutan umum regular, baik angkutan dengan trayek tetap maupun non trayek.

Direktur perseroan sendiri mengaku masih belum cukup yakin untuk mematok target pertumbuhan tahun ini, menimbang kondisi yang belum stabil serta menanti implementasi dari Permenhub 26/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

Beleid tersebut baru akan sepenuhnya efektif mulai Juli mendatang, seiring habisnya masa transisi untuk penyesuaian dari para pelaku bisnis transportasi non-trayek.

Baca: Aliansi Go-Jek dan Blue Bird, Ini Kata Menhub

Adrianto mengakui, kendati ada peningkatan ritase, tingkat utilisasi armada perseroan masih belum berubah dibandingkan tahun lalu, yakni masih di kisaran 70 persen. Menurutnya, situasi tersebut lebih banyak dipengaruhi olek iklim ekonomi yang memang belum cukup bergairah untuk memacu aktivitas transportasi bisnis masyarakat. Kerjasama dengan Gojek diharapkan meningkatkan ritase.
BISNIS.COM

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

2 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

8 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

21 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

37 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

58 hari lalu

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

15 Februari 2024

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

26 Januari 2024

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya