Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan panitia seleksi calon anggota Dewan Komisioner OJK di Kementerian Keuangan, Jakarta, 16 Januari 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR dari Fraksi Partai NasDem, Johnny G. Plate, mengaku pihaknya tidak mendapatkan arahan dari fraksinya untuk menentukan siapa nama-nama yang menurut dia layak menjadi anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kami independen, tidak ada arahan fraksi," ucap Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 8 Juni 2017.
Hari ini Komisi Keuangan dan Perbankan menggelar seleksi terakhir untuk uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon ketua dan anggota Dewan Komisioner OJK. Dari empat belas kandidat yang diajukan Presiden Joko Widodo, DPR akan memilih tujuh di antaranya. Keempat belas nama itu antara lain Wimboh Santoso dan Sigit Pramono sebagai calon ketua merangkap anggota Komisioner OJK.
Lalu Heru Kristiyana dan Agusman sebagai calon kepala eksekutif pengawas perbankan merangkap anggota, serta Nurhaida dan Arif Baharudin yang telah mengikuti fit and proper test sebagai calon kepala eksekutif pengawas pasar modal merangkap anggota.
Selain itu, Edy Setiadi dan Hoesen sebagai calon kepala eksekutif pengawas perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lain merangkap anggota; Haryono dan Ahmad Hidayat sebagai calon ketua dewan audit merangkap anggota; Tirta Segara dan Firmanzah sebagai calon anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen.
Menurut Johnny, semua kandidat memiliki kelebihan masing-masing, sehingga tidak ada yang secara langsung dijagokan DPR. “Keempat belasnya jago. Untuk ketua, ada kelebihan masing-masing. Pak Wimboh itu di macroprudential,"ucapnya.
Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya
9 Juni 2023
Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya
Tercatat pada April 2023, kredit perbankan tumbuh 8,08 persen year on year (yoy), lebih kecil ketimbang pertumbuhan kredit pada Maret 2023 yang mencapai 9,52 persen.