Menteri Yahya Usul Ada Gerakan Nasional Bersihkan Sampah Laut

Reporter

Editor

Setiawan

Sabtu, 3 Juni 2017 17:53 WIB

Menteri Pariwisata, Arief Yahya dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, setelah menandatangani perjanjian kerjasama antara kedua kementerian untuk pengembangan wisata bahari nusantara di Jakarta, 7 Februari 2017. TEMPO/Richard Andika Sasamu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengusulkan sebuah gerakan nasional untuk menyelesaikan permasalahan sampah, terutama di lokasi dan taman nasional yang menjadi destinasi wisata bahari di Tanah Air.

Baca: Luhut: Sampah Plastik Ancam Industri Pariwisata

Dengan 9 juta ton sampah dibuang ke laut setiap tahunnya, Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik di laut yang terbesar kedua di dunia setelah Cina.

"Ini sudah kategori gawat darurat. Kami usulkan untuk diadakan gerakan nasional di bawah koordinasi Menko Maritim untuk menangani masalah ini," ujar Arief dalam peluncuran buku fotografi "The Magnificent Seven: Indonesias Marine National Parks" oleh KLHK dan UNDP di Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.

Persoalan sampah disebutnya menjadi tantangan serius dalam upaya Kementerian Pariwisata meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, terutama wisatawan asing.

"Kami sudah menarik banyak wisatawan dari Cina ke Taman Nasional Bunaken tetapi ternyata di sana buruk sekali banyak sampah. Ini membuat program pengembangan dan pengelolaan wisata kita menjadi tidak berkelanjutan," ucap Arief.

Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan keberagaman kekayaan laut, Indonesia sejatinya memiliki potensi wisata bahari yang lebih baik dibandingkan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

Namun karena berbagai kendala termasuk diantaranya regulasi dan sampah, devisa yang dihasilkan Indonesia dari wisata bahari hanya USD 1 miliar atau seperdelapan dibandingkan devisa yang dihasilkan Malaysia melalui wisata baharinya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki bukan hanya persoalan fisik seperti sampah tetapi juga manajemen dan sistem di taman-taman nasional.

Untuk meningkatan manajemen dan sistem tersebut, KLHK telah menambah anggaran untuk pengelolaan di tujuh taman nasional laut dari Rp 60 miliar menjadi sekitar Rp 180 miliar.

"Anggaran tersebut tidak termasuk untuk marine debris. Kita lebih mengandalkan gerakan masyarakat karena dalam hal persampahan justru denyut di masyarakat yang paling kuat," kata Siti.

Dukungan dari masyarakat dan para aktivis lingkungan dalam penanganan sampah disebutnya semakin besar, dinilai dari peningkatan jumlah LSM yang mengikuti gerakan pungut sampah setiap tanggal 25 Februari.

Baca:Kementerian Pariwisata Tawarkan Proyek Pengelolaan Sampah ke AS

"Saat saya memulai kegiatan memungut sampah di Bunaken pada 2015 hanya sekitar 20 LSM dari 8 pemda yang ikut. Tetapi tahun ini jumlahnya sudah meningkat menjadi sekitar 9.000 LSM," ucap Siti.

ANTARA

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

51 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

52 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya