Pemerintah Siapkan Aturan Lindungi Investasi Negara Timur Tengah

Reporter

Selasa, 30 Mei 2017 18:15 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Mandiri Investment Forum 2017 di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017. Tempo/Angelina Anjar

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan menuntaskan permintaan negara Timur Tengah untuk melakukan perjanjian antar pemerintah untuk perlindungan investasi.

Keputusan itu dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar.

"Pemerintah negara-negara sana sudah mengajukan rancangan perjanjian perlindungan investasi sejak 2012, dan sampai sekarang belum ditindaklanjuti," ujar Thomas Lembong Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), usai rapat di Jakarta, Selasa, 30 Mei 2017.

Baca: Realisasi Investasi Saudi Bergantung Kerja Sama Kementerian

Lembong menuturkan perjanjian tersebut juga merupakan kelanjutan dari pembicaraan hasil kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud, beberapa waktu lalu. Menurut dia, perlindungan investasi yang dimaksud misalnya adalah tentang mekanisme penyelesaian sengketa investasi. "Terus klarifikasi bahwa memang tidak ada ekspropreasi penyitaan investasi oleh negara," katanya.

Dia berujar Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet paripurna kemarin juga telah memberikan arahan untuk segera menuntaskan perjanjian tersebut, dan diperkirakan dilakukan dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Baca: Raja Salman Lirik Investasi di Sektor Minyak

"Perjanjian ini istilahnya bilateral investment treaty, isu ini nggak untuk Timur Tengah saja, Amerika dulu juga pernah kita kerjakan," ucapnya. Lembong menuturkan isi pasal-pasal substansial dalam perjanjian tersebut tak jauh berbeda dengan bilateral investment treaty yang pernah dilakukan sebelumnya.

Lembong menambahkan untuk proses business to business saat ini sudah lumayan banyak dilakukan, seperti oleh Uni Emirat Arab untuk berinvestasi langsung melalui negara lain sebagai pihak ketiga atau fund manager. "Yang kita incar direct investment nya seperti yang didapat Malaysia dan Thailand."

Adapun sektor yang ditargetkan memperoleh direct investment dari negara-negara Timur Tengah adalah pariwisata, energi, dan perumahan dengan harga terjangkau. "Untuk nilai investasi yang sudah deal sejauh ini belum, tapi kami belum selesai membicarakannya."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

10 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

39 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya