Penumpang keluar dari terminal keberangkatan di Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 4 November 2015. Pihak otoritas Bandara Internasional Lombok sejak pagi tadi menutup sebanyak enam penerbangan tujuan pulau Bali dan Surabaya hingga waktu yang belum ditentukan karena adanya gangguan debu vulkanik erupsi Gunung Barujari. ANTARA/Ahmad Subaidi
TEMPO.CO,Jakarta – Rute penerbangan Bandara Incheon, Seoul, ke Bandara Internasional Lombok akan segera dibuka. Manajer PT Angkasa Pura I, I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan, untuk tahap pertama, sebanyak empat penerbangan carter dijadwalkan mulai 29 Juli hingga akhir Agustus 2017.
”Sebelum reguler, dilakukan penerbangan carter dulu. Proses administrasinya diselesaikan dulu,” kata Ardita, Selasa, 30 Mei 2017. Selanjutnya, untuk tahap kedua, tujuh penerbangan carter akan dilaksanakan sampai Oktober 2017. Rencana ini disampaikan setelah Manajemen Korean Air dua kali mendatangi Bandara Lombok.
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi berharap rute ini segera berlanjut menjadi penerbangan reguler. Penerbangan Korea-Lombok menggunakan pesawat Airbus 330-200 kapasitas muat 300 orang. Pesawat ini sama seperti penerbangan haji maskapai Garuda dari Lombok ke Jeddah.
Duta Besar Korea Selatan Cho Taiyoung mengatakan pembangunan di NTB telah banyak mengalami kemajuan. Keindahan alam NTB membuatnya kagum. Menurut dia, NTB saat ini menjadi the rising star bagi orang-orang Korea. “Lombok tempat yang indah, dan sangat populer di Korea,” ucapnya.