Seorang lansia menunjukkan sejumlah uang rupiah terbaru setelah menukarnya di loket mobil Bank Indonesia di Pasar Minggu, Jakarta, 21 Desember 2016. Bank Indonesia menurunkan mobil kas keliling untuk melayani penukaran uang rupiah emisi 2016 ke pasar-pasar. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu menyiapkan uang emisi baru sebanyak 75 persen dari semua uang tunai yang disiapkan. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra, pada puasa dan Lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai Rp 1,85 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa dan Lebaran 2017.
Jumlah uang yang diedarkan ini menurun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 2,28 triliun. "Diperkirakan permintaan masyarakat di Provinsi Bengkulu terhadap uang tunai selama Ramadan dan Lebaran tahun ini sekitar Rp 1,85 triliun, menurun dibanding tahun sebelumnya,” kata Endang, Senin, 29 Mei 2017.
Ia mengatakan, setiap momen Ramadan dan Lebaran, terjadi peningkatan transaksi ekonomi yang signifikan dan mempengaruhi perputaran uang, terutama tahun sebelumnya, yang berbarengan dengan distribusi gaji ke-13 dan ke-14.
Jadi, kata dia, agar peredaran uang berjalan lancar dan stabil, pihaknya menyiapkan uang tunai sesuai dengan proyeksi kebutuhan. Sementara itu, untuk meningkatkan pelayanan penukaran uang, Bank Indonesia menjalin kerja sama dengan Bank Umum. "Kami menjalin kerja sama dengan bank umum untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Ia menambahkan, momen Ramadan dan Lebaran tahun ini pun digunakan untuk mengumpulkan uang emisi lama dengan cara menukarnya dengan rupiah emisi baru.