Pengusaha Minta Hubungan Dagang RI-Israel Tak Dipolitisasi  

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 09:10 WIB

Pekerja mengamati bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, 26 April 2017. Bank Indonesia mencatat Neraca Perdagangan Indonesia surplus pada Maret 2017. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana untuk membuka kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Israel disambut baik sejumlah kalangan pengusaha. Seperti diketahui, kerja sama perdagangan kedua negara belum dapat terjalin baik, karena Indonesia dan Israel hingga kini belum memiliki hubungan diplomatis secara resmi.

Baca: Dubes: Rakyat Indonesia Kini Lebih Memahami Isu Palestina

"Kita bisa pisahkan urusan politik dan ekonomi, jangan dikaitkan. Kalau soal ekonomi, kenapa enggak dijajaki," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Hubungan Internasional dan Investasi, Shinta Widjaja Kamdani, saat dihubungi Tempo, Minggu, 28 Mei 2017.

Baca: Berikut Daftar Negara Sahabat dan Musuh AS di Era Trump

Shinta mencontohkan kerja sama perekonomian dan perdagangan Indonesia dengan Taiwan yang tetap berjalan meskipun tak memiliki hubungan politik. Menurut dia, jika ditilik dari segi bisnis serta hubungan ekonomi Indonesia dan Israel, terdapat potensi yang cukup besar. "Jadi selama ada keuntungan untuk kedua belah pihak, kenapa enggak," katanya.

Shinta berujar selama ini hubungan perdagangan yang dilakukan antara pengusaha Indonesia dan Israel selalu menggunakan negara pihak ketiga atau tidak dilakukan secara langsung. "Misalnya melalui Singapura atau Amerika Serikat, banyak yang di baliknya itu sebenarnya milik Israel," ucapnya.

Kondisi ini, kata Shinta, menyebabkan sulitnya memprediksi atau mengukur nilai perdagangan Indonesia dan Israel selama ini. "Angkanya enggak ada yang bisa real, susah karena pakai pihak ketiga tadi."

Shinta menambahkan, meskipun saat ini belum ada hubungan diplomatis, tidak tertutup kemungkinan jika ingin membentuk kantor perwakilan dagang. "Mungkin bisa kalau chamber to chamber atau kantor dagang," ujarnya.

Terkait dengan potensi produk perdagangan yang bisa digali dari Israel, Shinta mengatakan, di antaranya pertanian, teknologi informasi (IT), dan perangkat lunak. "Mereka kan terkenal dengan teknologinya yang bagus, tapi kita enggak bisa terbuka kerja samanya selama ini, enggak optimal," katanya.

Sementara itu, produk yang dapat ditawarkan oleh Indonesia, menurut Shinta, meliputi produk makanan dan minuman, tekstil, sepatu, juga kelapa sawit. "Kami selama ini belum menjajaki lebih lanjut, tapi itu menjadi salah satu ujung tombak kita ke luar dan ada potensi untuk dibawa ke sana," tuturnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

5 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini, Selasa, 23 April 2024 merosot turun hingga Rp 18 ribu dari harga di perdagangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya