Menperin Ajak Pebisnis Swiss Pacu Investasi di RI

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 10:32 WIB

Airlangga Hartarto. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak jajaran pebisnis asal Swiss meningkatkan investasinya di Indonesia. Saat ini, investasi Swiss mencakup beberapa sektor seperti kosmetik, farmasi, susu olahan, makanan dan minuman, serta permesinan.


Airlangga menuturkan Swiss telah menyatakan berkomitmen untuk memperluas investasi di Indonesia. Dalam empat tahun terakhir, investasi negara itu mencapai US$ 4,5 miliar dan pada 2015 lalu, neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss mengalami surplus.


“Kami telah meminta agar mereka terus ekspansi karena seiring pemerintah Indonesia mengeluarkan paket-paket kebijakan ekonomi yang dapat memudahkan untuk menjalankan bisnis,” ujar Airlangga usai bertemu Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Yvonne Bauman beserta Delegasi Pengusaha Swiss di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017.


Beberapa perusahaan yang hadir, di antaranya PT. Nestle Indonesia, PT. SGS Indonesia, PT. Endress Hauser Indonesia, PT. Givaudan, PT. Sandmaster Asia Indonesia, PT. Roche Indonesia, PT. Novartis Indonesia, dan PT. Syngenta Indonesia


Menperin menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi mengenai upaya untuk menghilangkan hambatan baik dari sisi regulasi maupun produksi dari masing-masing sektor industri. “MIsalnya, pembahasan daftar negatif investasi dan mendorong tingkat kandungan lokal pada bahan baku,” tuturnya.


Advertising
Advertising

Di samping itu, Indonesia-Swiss telah sepakat bekerja sama di bidang pendidikan vokasi industri yang menerapkan model Dual Vocational Education and Training (D-VET) system.


Dalam hal ini, Kemenperin menyiapkan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan industri saat ini sekaligus untuk menghadapi era Industry 4.0. Dubes Swiss menyampaikan, pihaknya mengapresiasi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.


“Dengan kondisi yang semakin kondusif, tentu dapat menguatkan kerja sama bilateral,” ujarnya. Hal ini juga akan membuat pelaku industri Swiss turut berperan dalam pengembangan potensi ekonomi di Indonesia sehingga pertumbuhannya bisa lebih tinggi.


Yvonne pun mengakui, Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup menggiurkan karena dengan jumlah penduduk yang besar. “Wajar, jika banyak negara tertarik untuk menjalin kerja sama, termasuk Swiss,” ucapnya.


Apalagi, peringkat investment grade yang diberikan S&P dipercaya akan mendongkrak aliran dana investasi asing ke Indonesia.


“Hingga saat ini, sebanyak 150 perusahaan Swiss telah beroperasi di Indonesia dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 60.000 orang. Kami harap dapat terus menjadi mitra usaha bagi perusahaan- perusahaan di Indonesia,” ungkapnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

2 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya