300 Pelaku UMKM Kalsel Ikut Bimbingan Pendanaan

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 23:06 WIB

Pengrajin menyelesaikan pemahatan patung kayu di Ubud, Bali, Selasa (22/11). Sertifikasi hasil kerajinan kayu di Bali dinilai membantu industri yang didominasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini untuk menembus pasar ekspor. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/16.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 300 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengikuti sosialisasi dan bimbingan teknis dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), hari ini, Rabu, 24 Mei 2017.


Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kemas Danial mengatakan sosialisasi yang diberikan berkaitan dengan akses modal bagi pelaku UMKM. "Pelaku UMKM bisa mengakses modal lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dana bergulir LPDB," kata dia seperti dilansir dalam keterangan tertulis, Rabu 24 Mei 2017.

Baca: Serap 97 Persen Tenaga Kerja, BRI Gelar 17 Parade UMKM


Program KUR memfasilitasi pinjaman modal Rp 25 juta tanpa agunan melalui perbankan. Sementara LPDB melalui dana bergulirnya menyiapkan pinjaman modal bagi usaha produktif dengan bunga rendah 0,2-0,3 persen per bulan.

Dalam kesempatan tersebut, Kemas menjelaskan bahwa dana bergulir dari LPDB dialokasikan dari APBN. "Kalau disalahgunakan, bapak ibu akan terkena masalah hukum," ujarnya. LPDB telah bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi untuk menindaklanjuti penyalahgunaan dana.

Baca: Pemerintah Soroti Manajemen Keuangan UMKM


Para pelaku UMKM diberikan bimbingan teknis untuk mengakses dana LPDB. Mereka dibimbing melengkapi persyaratan pengajuan untuk memperolah dana. Salah satunya adalah pembuatan proposal yang memenuhi syarat. Jika syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, pelaku UMKM dapat memperoleh dana dan tak perlu takut jika ada masalah di kemudian hari.


Kemas mengatakan sektor UMKM kini menjadi perhatian pemerintah karena kekuatannya. Dari sekitar 120 juta pekerja di Indonesia, sebanyak 57 juta orang diantaranya adalah pelaku UMKM.
"Mereka inilah sekarang ujung tombak kita. Itulah yang harus kita sadari. Jadi bukan konglomerat-konglomerat yang ada di wilayah Indonesia," ujarnya.

Dia juga meminta pemerintah daerah mendorong pelaku usaha, terutama pemerintah Kalimantan Selatan. Provinsi tersebut termasuk ke dalam 10 provinsi yang menjadi fokus LPDB untuk menggenjot penyerapan dana bergulir LPDB. Namun Kalimantan Selatan saat ini menjadi 5 provinsi di Indonesia dengan penyerapan dana LPDB terkecil.

Kemas mengatakan realisasi dana bergulir LPDB-KUMKM saat ini mencapai Rp 8,1 triliun. Di Kalimantan Selatan, realisasi dana bergulir LPDB-KUMKM mencapai Rp 49,95 miliar. Dana tersebut disalurkan kepada 15 mitra LPDB-KUMKM yang tersebar di kota Banjarmasin sebesar Rp 44,1 miliar, Kabupaten Banjar Rp 3 miliar, Kabupaten Kotabaru Rp 850 juta, Kabupaten Tabalong Rp 1 miliar, dan Kabupaten Tapin Rp 1 miliar.

Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Pemprov Kalsel Hermansyah mengapresiasi langkah LPDB menyelenggarakan sosialisasi dan bimtek bagi pelaku KUMKM. "Di Kalimantan Selatan ada sekitar 1.775 koperasi yang aktif dan membutuhkan pendampingan teknis dari LPDB," ujarnya.

VINDRY FLORENTIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

52 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya