Operasi Opson, BPOM Temukan 13 Juta Pangan Ilegal

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 19:37 WIB

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat Penny Lukito bersama jajaran memperlihatkan saus sambal kemasan saat menggerebek pabrik saus diduga ilegal di Neglasari, Tangerang, Banten, 3 Maret 2017. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali melakukan Operasi Opson untuk menindak pelanggar di bidang pangan. Total pangan ilegal yang ditemukan berjumlah 1.772 jenis atau 13,2 juta produk dengan nilai lebih dari Rp 18,8 miliar.

Operasi opson adalah operasi internasional yang dikoordinasikan oleh Interpol dengan target makanan dan minuman ilegal, palsu, dan substandar. Pada 2017, operasi lintas negara ini diikuti oleh 61 negara.

Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan tahun ini adalah tahun kedua Indonesia ikut serta dalam operasi Opson. Di Indonesia, operasi Opson dilakukan dengan gabungan Badan POM dengan Polri, NCB Interpol, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Operasi Opson ini bertujuan melindungi kesehatan dan jiwa masyarakat. Karena ini menyangkut pangan yang dikonsumsi masyarakat kita," kata Penny di Aula Gedung C BPOM, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017.

Baca: BPOM Musnahkan Obat dan Pangan Ilegal Senilai Rp 26,4 Miliar

Pada tahun kedua ini, BPOM dengan melibatkan Balai Besar POM di seluruh Indonesia telah menindak 146 sarana yang diduga melakukan produksi dan peredaran pangan ilegal.

Temuan ini terdiri atas pangan lokal dan impor tanpa izin edar; pangan dengan tambahan bahan yang dilarang sebagai bahan tambahan pangan (mi dan tahu); produk pangan kedaluwarsa; serta produk kecap yang diproduksi di sarana dengan sanitasi dan higieni yang buruk.

Baca: BPOM Sita Ribuan Sabun Kecantikan Ilegal Siap Edar di Tangerang

Nilai temuan pangan ilegal tertinggi berasal dari Pekanbaru dengan nilai temuan lebih dari Rp 5,2 miliar, diikuti Surabaya, Serang, Padang, dan Medan. "Terhadap sebagian hasil temuan operasi Opson VI ini, BPOM akan melakukan tindak lanjut secara pro-justitia," ujar Penny.

Penny melanjutkan, untuk ke depan, BPOM bakal bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menindak produsen yang mengirim produknya ke Indonesia. Sebab, pangan tanpa izin edar sangat merugikan keekonomian negara. "Selain harganya murah, tidak ada pajak yang dibayarkan. Itu merugikan kita," katanya.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

14 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

21 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

25 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

29 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

31 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

37 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

38 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya