Survei ADB dan KPPOD: Reformasi Birokrasi Belum Ideal

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 17:37 WIB

Country Director Asian Development Bank Winfriend Wicklein menjelaskan penguatan ekonomi di Asia selama kuartal pertama 2017 pada acara Asian Outlook 2017 di Plaza Tower, Jakarta Pusat, 6 April 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Asian Development Bank (ADB) bersama Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menunjukkan reformasi birokasi usaha di daerah berjalan baik walaupun belum ideal.

"Presiden Jokowi sudah meluncurkan beragam paket kebijakan untuk meraih kepercayaan investor. Namun untuk mencapai target ambisius di peringkat 30 teratas EODB, perlu diraih juga dukungan dan kepercayaan di tingkat daerah," papar Country Director Winfried F. Wicklein dalam acara di kantor ADB, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Mei 2017.

Baca: ADB Prediksi Ekonomi Cina 2017-2018 Turun

Dari 10 indikator kemudahan berusaha (ease of doing business atau EODB), tiga indikator yakni memulai usaha, mendapatkan izin-izin pendirian bangunan, serta pendaftaran hak atas tanah dan bangunan, masing-masing menduduki peringkat 151, 118, dan 166. Tiga indikator tersebut dapat diperbaiki di tingkat daerah.

Winfried menyarankan adanya ekstensi dan ekspansi paket kebijakan hingga tingkat sub nasional untuk mengejar target tersebut. Ia juga harapkan pemerintah terus menjalankan perbaikan koordinasi antarpemerintah, serta menjaga proses pengawasan dan evaluasi. Dalam peluncuran hasil survei tersebut terkait iklim usaha daerah, reformasi berhasil mengangkat beberapa indikator kemudahan berusaha.

Baca: ADB: Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Masih Terpengaruh Cina

Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus mengatakan pemerintah terus berupaya mendorong daerah menyasar target nasional. "Kami terus kaji target pertumbuhan ekonomi. Sejak 2015, kami pun sudah tempatkan pemda sebagai aktor penting dalam perumusan paket kebijakan," ujarnya.

Bobby berujar, selain peningkatan peran kepala daerah sebagai pelaksana paket kebijakan ekonomi, regulasi yang dijanjikan pemerintah sudah hampir semuanya terbit. Menjelang tahapan implementasi, pemerintah akan terus melakukan penyederhanaan.

"Khususnya untuk memulai usaha, kami akan terus memendekkan prosedur. Dari 11 prosedur di 2017 kami akan upayakan jadi 5, dari proses selama 25 hari menjadi 7 hari," papar Bobby.

Bobby mengakui dibanding negara-negara tetangga, birokrasi di Indonesia masih lebih rumit. Indonesia pun terus merujuk pada negara-negara seperti Malaysia dan Thailand yang menduduki peringkat masing-masing di 23 dan 46.

AGHNIADI | ALI HIDAYAT

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

15 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

21 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

27 Desember 2023

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

IKN telah mengumumkan rencananya untuk merilis Rancangan Dokumen Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

4 Desember 2023

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

ADB meluncurkan Strategi Nol Bersih atau Net Zero Strategy untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar bebas emisi karbon pada 2045.

Baca Selengkapnya

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

7 November 2023

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

Peneliti Ekonomi Lingkungan, Andhyta Firselly Utami, mengatakan ada tantangan terbesar dalam transisi menuju emisi nol karbon.

Baca Selengkapnya

Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

24 Oktober 2023

Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut, investasi di Indonesia masih terkendala karena maraknya pungutan liar atau pungli dan birokrasi yang ribet.

Baca Selengkapnya

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

13 Oktober 2023

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

Bayi yang mengalami anemia defisiensi zat besi (ADB) dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

10 September 2023

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

Otorita IKN Nusantara mengklaim pembangunan IKN memberi peluang merevitalisasi ekosistem yang hilang akibat ekstraksi sumber daya alam masif di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Bertemu Direksi ADB, Sri Mulyani: Bahas Optimalisasi Peran di Asia Tenggara

23 Agustus 2023

Bertemu Direksi ADB, Sri Mulyani: Bahas Optimalisasi Peran di Asia Tenggara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Dewan Direksi Bank Pembangunan Asia (ADB) di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu

Baca Selengkapnya