Gubernur Ganjar Akui Tingginya Kemiskinan di Jawa Tengah

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 23:05 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kegiatan gerakan Tolak Hoax di Semarang, Jawa Tengah, 8 Januari 2017. Facebook.com/Ganjar-Pranowo

TEMPO.CO, Semarang - Jawa tengah masih punya beban angka kemiskinan yang sulit diturunkan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku angka kemiskinan yang mencapai 13,19 persen dari jumlah penduduk Jateng yang hanya turun sedikit.

“Tak tahu apakah kita salah rumus, strategi, taktik atau salah pengambilan kebijakan, tak hanya kabupaten kota, provinsi, bahkan nasional pun ketika berbicara menanggulangi kemiskinan tergopoh gopoh,” kata Ganjar Pranowo, usai melantik empat kepala daerah di Jateng, senin 22 mei 2017.

Ia mengakui data kemiskinan di Jateng tak terlalu mudah kita eksekusi. Ganjar masih mempelajari kondisi itu. “Di antaranya apakah datanya sudah benar, apakah kebijakan yang kita ambil dari sisi menganggarkan maupun pelaksanaan tekhnisnya,” kata Ganjar.

Baca: Bank Dunia dan Swasta Bidik Pengentasan Kemiskinan di Permukiman

Ganjar mengakui angka kemiskinan Jateng yang mencapai 13,19 persen tergolong tinggi. Ia berharap perlu kebijakan bersama dalam pengelolaan pemerintahan baik daerah dan provinsi dan pusat dengan cara kabupaten dan kota fokus di daerah yang miskin.

Ia menyarankan agar para bupati dan wakilnya komunikasi dengan kepala desa (Kades). “Saya komunikasi dengan kades, mereka sangat tahu data warganya yang paling miskin di tempat itu, tinggal konfirmasi dengan data,” katanya.


Baca: Angka Kemiskinan 2018 Ditargetkan Turun Jadi 9 Persen

Menurut dia, mengentaskan kemiskinan tak cukup membangun rumah dan diberi uang namun butuh pembekalan pengetahuan dan ketrampilan serta akses modal juga pendampingan.

Kepala Bidang Statistik BPS Jawa Tengah, Zam Zam Zamachsyari, menyatakan kemiskinan di Jateng dipengaruhi faktor kecukupan pangan. “Dan ini menjadi faktor paling berpengaruh pada tingkat kemiskinan masyarakat di Jawa Tengah,” kata Zam Zam.

Komoditas pangan yang dimaksudkan antara lain beras, rokok, daging sapi, telur ayam ras, gula pasir, tempe, daging ayam ras, mi instan, bawang merah, dan tahu. Menurut hitungan BPS per September 2011-2016, urusan makanan ini menyumbang 17,8 persen dalam naiknya angka kemiskinan di kota dan 21,55 persen di desa.

“Rokok memberi sumbangan terbesar kedua setelah beras, yakni sebesar 10,72 persen di perkotaan dan 8,44 persen di pedesaan,” kata Zam Zam.

Adapun andil komoditas lainnya adalah daging sapi 7,17 persen di kota dan 5,99 persen di desa serta telur ayam ras 2,96 persen di kota dan 3,04 persen di desa.

EDI FAISOL

Berita terkait

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

18 jam lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

4 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

4 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

4 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

4 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

5 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

5 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

6 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

7 hari lalu

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

Ganjar Pranowo angkat bicara soal rencana hak angket DPR hingga gugatan PDI Perjuangan kepada KPU dalam kaitan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya