Tingkatkan Akses Keuangan, Bantuan Sosial Lewat Kartu Digenjot

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 14:01 WIB

Bambang Brodjonegoro. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan inklusi keuangan nasional mencapai 75 persen pada 2019. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, untuk mengejar target itu, pemerintah menggenjot penyaluran program bantuan sosial kepada masyarakat secara non tunai.

"Di masa lalu, bantuan disalurkan melalui subsidi harga atau penyaluran beras yang tidak membuat masyarakat terlibat dengan sektor keuangan. Mulai tahun ini, satu persatu bantuan pemerintah kami ubah menggunakan sistem keuangan," kata Bambang di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 22 Mei 2017.

Baca: 2019, OJK Targetkan Inklusi Keuangan Capai 75 Persen

Menurut Bambang, untuk bantuan pangan, pemerintah tidak lagi membagikan dalam bentuk beras melainkan voucher yang bisa dipakai masyarakat untuk membeli bahan pangan sesuai kebutuhan mereka. "Jadi tidak ada lagi bagi-bagi beras yang berpotensi salah sasaran. Voucher diberikan kepada yang teridentifikasi membutuhkan."

Selain itu, Bambang menilai, bantuan pangan yang disalurkan melalui bank dalam bentuk kartu tersebut dapat menumbuhkan budaya menabung di masyarakat. "Karena dengan sistem kartu dimungkinkan adanya account untuk ditabung. Jadi, mereka bisa tidak memakai semua uang yang ada di dalam kartu tersebut," tuturnya.

Simak: BI Targetkan Inklusi Keuangan Indonesia 90 Persen Pada 2023

Bambang berujar, kebiasaan untuk menabung harus diciptakan secara perlahan. Pendapatan masyarakat mesti diperbaiki terlebih dahulu agar budaya tersebut muncul. "Caranya melalui bantuan tadi. Kalau ada bantuan kan (pendapatan) naik. Kalau sudah naik, mulai ada ruang untuk menabung," katanya.

Selain itu, Bambang menambahkan, akses masyarakat terhadap pinjaman atau kredit juga perlu ditingkatkan untuk mempercepat pencapaian target inklusi keuangan. "Mereka juga harus mulai meminjam untuk kegiatan produktif sehingga mempercepat mereka untuk menjauh dari garis kemiskinan," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

20 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

24 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

28 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

30 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

36 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

37 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya